Arti dan Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13

Arti dan Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13


Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13 populer usai dibacakan Ghanim Al-Muftah pada acara pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar, Ahad (20/11). Berkut ini arti dan Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13.


QS Al-Hujurat:13 menjelaskan Allah Swt menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dengan tujuan agar saling mengenal (ta'aruf). Panitia Piala Dunia 2022 tampaknya menilai ayat ini cocok dikampanyekan sesuai dengan tema Piala Dunia 2022 "Sepakbola Menyatukan Bangsa".


Ta'aruf adalah konsep Islam yang mendorong kaum muslim saling mengenal. Ta'aruf akan mengarah pada saling memahami (tafahum), saling tolong (ta'awun), saling menanggung beban atau bekerja sama (takaful), lalu toleransi, respek satu sama lain, persaudaraan (ukhuwah), dan tujuan akhirnya perdamaian.


Arti Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13

Berikut ini firman Allah Swt dalam QS Al-Hujurat:13 dan artinya:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Tafsir QS Al-Hujurat:13

Berikut ini tafsir QS Al-Hujurat:13

Tafsir Jalalain:

(Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan) yakni dari Adam dan Hawa (dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa) lafal Syu'uuban adalah bentuk jamak dari lafal Sya'bun, yang artinya tingkatan nasab keturunan yang paling tinggi (dan bersuku-suku) kedudukan suku berada di bawah bangsa, setelah suku atau kabilah disebut Imarah, lalu Bathn, sesudah Bathn adalah Fakhdz dan yang paling bawah adalah Fashilah. 

Contohnya ialah Khuzaimah adalah nama suatu bangsa, Kinanah adalah nama suatu kabilah atau suku, Quraisy adalah nama suatu Imarah, Qushay adalah nama suatu Bathn, Hasyim adalah nama suatu Fakhdz, dan Al-Abbas adalah nama suatu Fashilah (supaya kalian saling kenal-mengenal) lafal Ta'aarafuu asalnya adalah Tata'aarafuu, kemudian salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah Ta'aarafuu; maksudnya supaya sebagian dari kalian saling mengenal sebagian yang lain bukan untuk saling membanggakan ketinggian nasab atau keturunan, karena sesungguhnya kebanggaan itu hanya dinilai dari segi ketakwaan. 

(Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) tentang kalian (lagi Maha Mengenal) apa yang tersimpan di dalam batin kalian. (Tafsirq)

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI

Ayat yang lalu menjelasakan tata krama pergaulan orang-orang yang beriman, ayat ini beralih menjelaskan tata krama dalam hubung-an antara manusia pada umumnya. Karena itu panggilan ditujukan kepada manusia pada umumnya. 

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni berasal dari keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawa. 

Semua manusia sama saja derajat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lainnya. Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal dan dengan demikian saling membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan sa-ling memusuhi antara satu kelompok dengan lainnya. Allah tidak menyukai orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan karena sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. 

Karena itu berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi orang yang mulia di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang lahir maupun yang tersembunyi, Mahateliti sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang luput dari ilmu-Nya.14. 

Setelah pada ayat yang lalu dijelaskan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah adalah orang yang paling bertakwa, ayat ini menjelaskan hakikat iman yang melekat pada orang yang bertakwa. Ayat ini dikemukakan dalam konteks penjelasan terhadap serombong-an orang-orang Badui yang datang kepada Nabi yang menyatakan bahwa mereka telah beriman dengan benar. 

Orang-orang Arab Badui berkata kepadamu, ?Kami telah beriman.? Allah menegaskan melalui firman-Nya, Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, ?Kamu belum beriman sebab hati kamu belum sepenuhnya percaya, dan perbuatan kamu belum mencerminkan iman sesuai apa yang kamu katakan tetapi katakanlah ?Kami telah tunduk kepadamu.' 

Ucapan se-perti itu lebih pantas kamu katakan, karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun kepada orang yang bertobat, Maha Penyayang kepada orang yang taat? (Tafsirweb)

Dalam berbagai kitab tafsir --Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir, dan Tafsir Al Misbah-- disebutkan, Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13 mengandung makna manusia adalah satu keturunan, yakni Adam dan Hawa. Sehingga, dalam kehidupan tidak ada perbedaaan kasta. 

Semua umat manusia sama dan setara di sisi Allah SWT. Yang membedakannya adalah tingkat ketakwaan dan manusia paling mulia adalah yang paling bertakwa kepada Allah Swt.

Rasulullah Saw bersabda: 

"Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, tetapi Dia memandang hati dan amal perbuatan kalian." (HR. Muslim).

Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13 digunakan Rasulullah Saw untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi. Dalam khutbah fathu Makkah, sebelum menyampaikan surat Al Hujurat ayat 13 ini beliau bersabda:

"Hai manusia, sesungguhnya Allah telah melenyapkan dari kalian keaiban masa jahiliyah dan tradisinya yang selalu membangga-banggakan orang tua. Manusia itu hanya ada dua macam; yakni yang berbakti, bertakwa lagi mulia di sisi Allah; dan orang yang durhaka, celaka lagi hina di sisi Allah."  (HR. Tirmidzi).

Demikian Arti dan Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13. Piala Dunia 2022 sukses diwarnai dakwah Islamiyah untuk mengenalkan risalah Islam, melalui lantunan Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 13.*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post