Salah satu hadits populer di kalangan umat Islam adalah tentang takwa dan akhlak "Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada...."
Hadits tentang keharusan takwa dalam segala kondisi ini biasa disampaikan khotib dalam Khotbah Jumat sebagai bagian wasiat takwa.
Berikut ini hadits lengkapnya yang tercantum dalam kitab Arba'in An-Nawawiyah.
عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ [رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن صحيح]
Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, dan Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.“ (Riwayat Turmuzi, dia berkata, "haditsnya hasan, pada sebagian cetakan dikatakan hasan shahih).
Selain berisi kewajiban bertakwa dalam situasi dan kondisi apa pun, hadits ini juga mengingatkan kita untuk mengirini keburukan dengan kebaikan dan bergaul dengan sesama manusia dengan akhlak yang baik.
Ringkasnya, hadits tentang "bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada" tersebut menjadi pedoman menjalin hubungan baik dengan Allah Swt dan sesama manusia (hablum minallah dan hablum minannas).
Kandungan hadits:
1. Takwa kepada Allah Swt merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal shaleh.
2. Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan akan menghapus keburukan.
Takwah dan menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan, dan ketenangan di dunia dan akhirat.
Takwa adalah hablum minallah. Akhlak yang baik adalah hablum minan nas. Islam mengajarkan keseimbangan hubungan dengan Allah Swt dan dengan sesama manusia.
Jadi, ibadah mahdah saja --seperti shalat, zakat, puasa, haji-- tidak cukup. Seorang muslim harus juga bergaul, bermasyarakat, menjalin hubungan yang baik dengan orang lain --tetangga, teman, rekan kerja, dan sebagainya.
Dalam Al-Qu'an kata "iman" diikuti "amal saleh". Amal saleh bukan saja ibadah wajib dan sunnah sebagaimana dalam ketentuan fiqih Islam, tapi juga ibadah berdimensi sosial. Rajin ibadah harus dibarengi dengan bergaul dan bermasayarakat yang baik --dengan akhlak yang baik (khuluqin hasanin).
Demikianlah hadits "Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada.." mengingatkan kita soal takwa sekaligus pergaulan yang baik. Hablum minallah wa hablum minannas. Kesalehan individu dan sosial. Wallahu a'lam bish-shawabi.*
Post a Comment