Takbir bergema di berbagai penjuru bumi. Umat Islam merayakan “hari kemenangan” Idul Fitri, hari “kembali sarapan pagi” (futhur) dan insya Allah “kembali fitrah” (suci), diampuni dosa-dosa.
Kumandang takbir, Allahu Akbar, Allah Mahabesar, adalah ekspresi keimanan sekaligus pengakuan tulus atas kemahabesaran Allah SWT.
Setiap Muslim diperintahkan mengagungkan asma-Nya, agar kita “tahu diri”, betapa tiada bisa berbuat apa-apa tanpa bantuan dan kemahabesaran-Nya.
وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al-Baqarah:185).
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
“Dan Tuhanmu, agungkanlah!”(QS. Al Muddatsir:3)
Mengagungkan Allah merupakan rasa syukur karena hidayah yang diberikan Allah SWT.
كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
“Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik” (QS Al Hajj: 37).
Takbir yang kita ucapkan, idealnya meluruhkan seluruh sifat takabur dalam diri, berganti kesadaran betapa hinanya kita, betapa kecilnya kita, dan betapa Allah SWT di atas segalanya. Tidak sempurna takbir seseorang terhadap Allah, jika masih menyisakan ketakaburan dalam diri.
Orang yang bertakbir, mengagungkan Allah SWT, mendapat banyak keutamaan:
- Diingat oleh Allah (QS. Al-Baqarah: 152)
- Tidak akan pernah tersesat (QS. Al-Baqarah: 198)
- Akan menjadi orang yang beruntung (QS. Ali Imran: 45)
- Hatinya akan menjadi tenteram (QS. Ar-Ra'du: 28)
- Akan dimudahkan Allah urusannya (QS. Thaha: 25-34)
- Diberi ampunan dan pahala yang besar oleh Allah (QS. Al Ahzab:35).
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd. Wallahu a’lam.*
Post a Comment