Salam Islam yakni ucapan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhuh (اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ) menjadi perbincangan.
Pemicunya, imbauan Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur (MUI Jatim) agar para pejabat Muslim tidak memakai salam pembuka semua agama (lintas agama) saat sambutan resmi.
Dijelaskan MUI Jatim dalam surat bernomor 110/MUI/JTM/2019, mengucapkan salam semua agama merupakan bid’ah, mengandung nilai syubhat, dan patut dihindari umat Islam.
Alasannya, dalam Islam, salam diartikan sebagai doa. Sedangkan doa merupakan ibadah, sehingga tidak baik jika mencampuradukkan ibadah agama satu dengan yang lain.
MUI Pusat menyatakan setuju dengan imbauan MUI Jatim. MUI Pusat menyatakan, imbauan agar masyarakat dan pejabat muslim tidak mengucapkan salam pembuka semua agama sesuai dengan ketentuan Al Quran dan hadis.
Fatwa itu juga dinilai tidak mengandung intoleransi. Alasannya, setiap agama memiliki ajaran dan sistem kepercayaannya masing-masing.
Imbauan itu memicu kontroversi. Ada pejabat yang mengatakan, dirinya tidak akan mematuhi imbauan itu. Alasannya, dirinya dipilih oleh pemeluk semua agama.
Sang pejabat muslim itu tidak paham bahwa imbauan MUI tidak terkait dengan konstituen, melainkan murni masalah akidah dan tidak bermaksud mengabaikan umat agama lain.
Hukum Mengucapkan Salam
Hukum mengucapkan salam dalam Islam adalah sunah dan menjawabnya adalah wajib.Hasan Al-Basri berkata, "Mengawali mengucapkan salam sifatnya adalah sukarela, sedangkan membalasnya adalah kewajiban".
Makna Salam Islam Assalamu'alaikum
Salam Islam Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhuh (اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ) artinya “Semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya terlimpah untukmu” atau “semoga Allah melimpahkan keselamatan, rahmat, dan keberkahan untukmu.”Dalam Islam, hukum engucapkan salam adalah sunnah (dianjurkan) sedangkan bagi yang mendengarnya wajib untuk menjawabnya dengan ucapan wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh (وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ) yang artinya "Dan semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahannya terlimpah juga kepada kalian".
Salam Islam yang ringkas adalah Assalamu'alaikum (اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ) yang artinya "semoga keselamatan terlimpah kepada kalian" dengan jawaban wa'alaikum salam (وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ) yang artinya "dan semoga keselamatan juga terlimpah kepada Anda".
Dalam menjawab salam, sebaiknya lebih lengkap dari pemberi salam, sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an:
وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا۟ بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَسِيبًا
"Apabila kamu diberi penghormatan/salam dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS.An-Nisa’: 86)
Jadi, sebaiknya, jawaban salam adalah lengkap, yakni wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hathim.
Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, seseorang datang dan mengucapkan, "Assalaamualaikum". Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan "Waalaikum salaam wa rahmah".
Orang kedua datang dengan mengucapkan "Assalaamualaikum wa rahmatullah". Maka Rasulullah membalas dengan, "Waalaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh".
Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan "Assalaamualaikum wa rahmatullah wabarakatuhu." Rasulullah SAW menjawab "Wa'alaika".
Orang yang ketiga terperanjat dan bertanya, namun tetap dengan rendah hati, "Wahai Rasulullah, ketika mereka mengucapkan salam yang ringkas kepadamu, engkau membalas dengan salam yang lebih baik kalimatnya. Sedangkan aku memberi salam yang lengkap kepadamu, aku terkejut engkau membalasku dengan sangat singkat hanya dengan wa'alaika."
Rasulullah SAW menjawab, "Engkau sama sekali tidak menyisakan ruang bagiku untuk yang lebih baik. Karena itulah aku membalasmu dengan ucapan yang sama sebagaimana yang dijabarkan Allah di dalam Al-Quran." Ternyata orang ketiga tersebut adalah orang kafir.
Hadits Berkaitan dengan Salam
Memberi salam dianjurkan Islam kepada sesama muslim, baik yang dikenal maupun yang tidak.أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ ؟ قَالَ :” تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ
"Amalan apa yang paling baik dalam Islam?” Rasulullah Saw menjawab,”Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali.” (HR Bukhari).
Memberi salam adalah ibadah seperti halnya berlaku adil dan berinfak.
ثَلاَثٌ مَنْ جَمَعَهُنَّ فَقَدْ جَمَعَ الإِيمَانَ الإِنْصَافُ مِنْ نَفْسِكَ ، وَبَذْلُ السَّلاَمِ لِلْعَالَمِ ، وَالإِنْفَاقُ مِنَ الإِقْتَارِ
“Tida perkara yang apabila seseorang memiliki ketiga-tiganya, maka akan sempurna imannya : Bersikap adil pada diri sendiri, mengucapkan salam pada setiap orang, dan berinfaq ketika kondisi pas-pasan.” (HR Bukhari)
Assalamualaikum merupakan salam dalam Bahasa Arab, dan digunakan oleh kultur Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW yang dapat merekatkan Ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia.
Sebelum terbitnya fajar Islam, orang Arab biasa menggunakan ungkapan-ungkapan yang lain, seperti Hayakallah yang artinya "semoga Allah menjagamu tetap hidup", kemudian Islam memperkenalkan ungkapan Assalamualaikum.
Tidak seperti kebiasaan orang Arab yang mendoakan untuk tetap hidup, tetapi Salam mendoakan agar hidup dengan penuh kebaikan.
Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung kepada Allah SWT. Tak satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan manfaat kepada siapapun juga tanpa perkenan Allah SWT.
Makna salam Islam antara lain dijelaskan pula oleh Ibnu Al-Arabi di dalam Ahkamul Quran.
"Tahukah kamu arti Salam? Orang yang mengucapkan Salam itu memberikan pernyataan bahwa kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku".
Dengan demikian, makna salam dalam Islam (Assalamu'alaikum) adalah sebagai berikut:
- Mengingat Allah SWT (dzikir).
- Pengingat diri.
- Ungkapan kasih sayang antar sesama Muslim.
- Doa yang istimewa.
- Pernyataan atau pemberitahuan bahwa Anda aman dari bahaya tangan dan lidahku.
Dalam sebuah hadits dikatakan: "Muslim sejati adalah bahwa dia tidak membahayakan setiap Muslim yang lain dengan lidahnya dan tangannya".
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Kamu tidak dapat memasuki Surga kecuali bila kamu beriman. Imanmu belumlah lengkap sehingga kamu berkasih-sayang satu sama lain. Maukah kuberitahukan kepadamu sesuatu yang jika kamu kerjakan, kamu akan menanamkan dan memperkuat kasih-sayang di antara kamu sekalian? Tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kepada yang kamu kenal maupun yang belum kamu kenal." (HR Muslim).
Abdullah bin Mas'ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jamaah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam." (Musnad Al Bazar, Al Mujam Al Kabir oleh At Tabrani).
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam."
Demikian ulasan tentang arti salam Islam Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh yang sering disingkat dalam bahasa tulisan dengan Assalamu'alaikum Wr. Wb. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment