Berlatih memanah adalah sunah Rasulullah Saw. Memanah juga termasuk olahraga dan permainan. Anjuran memanah hakikatnya anjuran persiapan diri untuk berjuang di jalan Allah, termasuk siap berperang..
Memanah adalah simbol senjata. Keterampilan memanah adalah keterampilan menguasai segala alat berjuang. Dulu, panah adalah satu-satunya senjata yang bisa ditembakkan dalam jarak jauh.
Dalam sejarah, kepiawaian memanah pasukan kaum Muslim menjadi kunci jatuhnya konstantinopel.
Hadits tentang Memanah
Berikut ini hadits-hadits tentang sunah memanah dan maknanya.
يُدْخِلُ بِالسَّهْمِ الْوَاحِدِ ثَلَاثَةَ نَفَرٍ الْجَنَّةَ صَاحِبَهُ الَّذِي يَحْتَسِبُ
فِي صَنْعَتِهِ الْخَيْرَ وَالَّذِي يُجَهِّزُ بِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَالَّذِي يَرْمِي بِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالَ ارْمُوا وَارْكَبُوا
وَإِنْ تَرْمُوا خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَرْكَبُوا
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ
{ وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ }
أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ
مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ
بِالْغَزْوِمَاتَ عَلَى شُعْبَةِ من نِفَاقٍ
“Barangsiapa mati dan belum berperang dan tidak pernah bercita-cita untuk berperang, maka ia mati dalam salah satu cabang kemunafiqan” (HR. Abu Dawud).
Tafsir Rasulullah atas surat Al-Anfal ayat 60.
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ
تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ
لا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ
Setelah mengucapkan ayat itu, kemudian Nabi Saw mengulang-ulang sebuah kalimat sebanyak tiga kali untuk menafsirkan ayat dari Al-Anfal yang dibacanya.
“Ketahuilah, sesungguhnya yang dimaksud dengan kekuatan itu adalah memanah.”
ألا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ
Makna Sunah Memanah
1. Panah Simbol Senjata
Pensyarah Sunan Abu Dawud, Abdul Muhsin bin Hammad Al-Abbad, mengatakan, hadits-hadits tentang sunah memanah diungkapkan kepada para sahabat pada masa perang kekurangan pasukan, sehingga senjata yang paling efektif untuk menunjang peperangan saat itu adalah panah, mengingat panah adalah satu-satunya senjata yang ada saat itu.
Ibnu Hajar juga menekankan, poin penting dalam hadits-hadits di atas adalah kemampuan untuk mengalahkan musuh yang lebih efektif.
Ibnu Hajar juga menekankan, poin penting dalam hadits-hadits di atas adalah kemampuan untuk mengalahkan musuh yang lebih efektif.
Rasul pada saat itu melihat, panah adalah senjata yang paling efektif. Rasul akan sangat kesal sekali pada saat itu jika ada seorang pemanah jitu tapi menyia-siakan kemampuannya.
Panah adalah simbol senjata untuk berperang. Dalam konteks sekarang, senjata untuk berperang sangat beragam. Medan perang juga beragam. Mulai dari senjata api pistol, granat, peluru kendali, hingga bom.
Panah adalah simbol senjata untuk berperang. Dalam konteks sekarang, senjata untuk berperang sangat beragam. Medan perang juga beragam. Mulai dari senjata api pistol, granat, peluru kendali, hingga bom.
Medan perang juga meluas ke media informasi atau perang informasi, perang pembentukan opini publik, perang buzzer, hingga "tweet war" di media sosial.
Karenanya, selain dalam pengertian harfiyah memanah, keterampilan bela diri, penguasaan senjata, termasuk penguasaan teknologi komunikasi dan informas (IT), menulis, memotret, menggambar, desain, juga harus dikuasai dalam rangka berjuang membela agama dan umat Islam.
2. Game yang Baik
Sunah memanah juga menjadi alternatif permainan (game) yang sangat baik.
Al-Munawi rahimahullah menjelaskan ‘hendaknya kalian latihan menembak‘ yaitu dengan panah
‘karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian‘, maksudnya ia adalah lahwun yang paling baik bagi kalian.
Al-Munawi rahimahullah menjelaskan ‘hendaknya kalian latihan menembak‘ yaitu dengan panah
‘karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian‘, maksudnya ia adalah lahwun yang paling baik bagi kalian.
Asalnya, maknanya lahwun adalah rekreasi atau "relaksasi jiwa", dengan melakukan sesuatu yang tidak ada tujuan.
Dengan demikian, bagi kaum Muslim, khususnya kaum muda dan kaum muslimah, berlatih atau olahraga memanah adalah game terbaik yang bernilai sunah Rasul. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment