Kepribadian Islami (as-syakhshiyyah al-Islamiyah) adalah perpaduan antara cara berpikir Islami (aqliyyah Islamiyah) dan sikap Islami (nafsiyyah Islamiyah) dalam diri seorang Muslim.
“Tidaklah sempurna iman kalian sehingga hawa nafsunya tunduk mengikuti ajaranku.” (HR Thabrani).
2. Siap Jihad
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat, 49: 15).
3. Tunduk pada Ketetapan Allah
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
4. Amar Ma'ruf Nahyi Munkar
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" (QS Ali Imran: 110).
5. Tegas & Lembut
“Muhammad itu adalah utusan Allah Dan orang-orang yang bersama dengan dia (Muhammad) adalah keras terhadap orang-orang kafir tetapi berkasih sayang dengan sesama mereka” (Q.S. Al-Fath:29).*
Cara berpikir dan bersikap Islami yaitu pola pikir dan sikap yang didasarkan pada ajaran Islam (syariat Islam) yang bersumberkan Al-Quran, Hadits, dan Ijma' Ulama.
Menurut Syekh Taqiyuddin An-Nabhani dalam As Syakhshiyyah Al Islamiyyah, kepribadian seseorang dibentuk oleh cara berpikirnya (aqliyah) dan caranya berbuat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginannya (nafsiyah).
Kepribadian dalam Islam terdiri dari hati (kalbu), pikiran (akal), dan sikap (nafsu).
- Kalbu -- tempat menerima perasaan kasih sayang, pengajaran, pengetahuan, berita, ketakutan, keimanan, keislaman, keihklasan, dan ketauhidan.
- Akal -- al-Istibsar (melihat dengan mata batin), al-I‟tibar (menginterpretasikan), al-Fafkir (memikirkan), al-Tazakur (mengingat)
- Nafsu -- bereaksi, berbuat, berusaha, berkemauan dan berkehendak.
Ciri-Ciri Kepribadian Islami
1. Pribadi yang Tunduk pada Islam
Pemikiran dan nafsu seseorang yang berkepribadian Islami akan senantiasa didasarkan pada ajaran Islam. Rasulullah saw. bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ
2. Siap Jihad
انَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
3. Tunduk pada Ketetapan Allah
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
4. Amar Ma'ruf Nahyi Munkar
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" (QS Ali Imran: 110).
5. Tegas & Lembut
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
Post a Comment