Awal Ramadhan di negara-negara Muslim diprediksi Senin 6 Mei 2019. Umat Islam di seluruh dunia diperkirakan memulai puasa Ramadan serentak pada 6 Mei 2019.
Di Indonesia, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, awal puasa Ramadhan bisa dipastikan Senin 6 Mei 2019, sebagaimana dirilis dalam Maklumat PP Muhammadiyah.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan, awal puasa di Indonesia akan serentak atau tidak ada perbedaan di kalangan ormas Islam dan pemerintah, hingga 2021.
Menurut Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, penentuan 1 Ramadhan dapat melaui pemantauan hilal (rukyatul hilal).
Setelah rukyatul hilal, tahap selanjutnya adalah sidang itsbat yang biasanya digelar pada bakda Maghrib. Thomas mengungkapkan, kemungkinan besar berbagai metode akan mementukan, 1 Ramadhan jatuh pada Senin, 6 Mei 2019.
Artinya, awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah tahun 1440 Hijriyah di Indonesia mungkin serempak. Sebab, posisi bulan (satelit bumi) pada akhir bulan lebih tinggi dari dua derajat atau masih di bawah ufuk.
"Semua kriteria yang berlaku di Indonesia, wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah dan ketinggian bulan 2 derajat yang digunakan Nahdlatul Ulama, semuanya menunjukkan pada saat Maghrib 5 Mei 2019 posisi bulan telah memenuhi kriteria," kata Thomas.
Ia menambahkan, kriteria internasional (Odeh) dan usulan rekomendasi Jakarta 2017 sudah digunakan, antara lain oleh organisasi Persatuan Islam (Persis). Maka dari itu, lanjut Thomas, secara hisab, penentuan awal Ramadhan 1440 Hijriyah jatuh pada 6 Mei 2019.
Pusat Astronomi Internasional memprediksi 1 Ramadan 1440 Hijriah akan jatuh pada 6 Mei 2019 di sebagian besar negara berpenduduk mayoritas muslim.
Awal Ramadhan di Negara-Negara Muslim
Kantor berita Uni Emirat Arab, WAM, sebagaimana dilansir Khaleej Times, Senin (29/4/2019), hilal diprediksi akan terlihat di sebagian besar negara berpenduduk Muslim pengamatan pada 5 Mei 2019.
Dengan demikian, umat Islam di seluruh dunia diprediksi akan memulai puasa Ramadhan serentak pada Senin 6 Mei 2019.
Direktur Pusat Astronomi Internasional Mohamed Shawkat mengatakan, hilal tak akan bisa dilihat menggunakan mata telanjang, melainkan hanya menggunakan teleskop.
Wilayah yang kemungkinan akan melihat hilal melalui teleskop adalah Asia Timur, Asia Tenggara, Eropa bagian selatan, dan sebagian besar negara Arab.
Hilal akan sulit terlihat di Afrika bagian barat dan selatan serta sebagian besar Amerika Serikat. Namun di Amerika Tengah kemungkinan akan terlihat.
Direktur Pusat Astronomi Internasional Mohamed Shawkat mengatakan, hilal tak akan bisa dilihat menggunakan mata telanjang, melainkan hanya menggunakan teleskop.
Wilayah yang kemungkinan akan melihat hilal melalui teleskop adalah Asia Timur, Asia Tenggara, Eropa bagian selatan, dan sebagian besar negara Arab.
Hilal akan sulit terlihat di Afrika bagian barat dan selatan serta sebagian besar Amerika Serikat. Namun di Amerika Tengah kemungkinan akan terlihat.
Dilansir BirminghamLive, di Amerika Serikat dan Eropa, awal Ramadhan juga diprediksi mulai Senin 6 Mei 2019. Dengan demikian, shalat tarawih dimulai Minggu (5/5/2019) malam. Demikian pula di Indonesia. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment