Apa pengertian Hablum Minallah dan Hablum Minannas? Apa hubungannya dengan Kesalehan Individu dan Sosial serta Ubudiyah dan Muamalah?
Hubungan dengan Allah SWT terkait kesalehan individu sebagai hamba Allah. Hubungan dengan sesama mansia terkait dengan kesalehan sosial sebagai makhluk sosial yang bermasyarakat.
Perilaku kita terhadap Allah dan manusia adalah amal perbuatan yang akan dicatat oleh malaikat Kiraman Katibin, sekecil apa pun perbuatan kita, baik atau buruk.
Pengertian Hablum Minallah dan Hablum Minannas
Hubungan dengan Allah sering disebut Hablum Minallah (حَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ). Hubungan dengan sesama manusia sering disebut Hablum Minannas (حَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ).
Secara bahasa, hablum minallah artinya adalah hubungan dengan Allah dan hablum minan-nas adalah hubungan dengan manusia.
Kedua istilah ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Ali Imron: 112
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَآؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأَنبِيَاء بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ
"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas."
Dalam ayat di atas, hablum minallah maknanya perjanjian dari Allah, yaitu masuk Islam atau beriman-Islam dan siap melaksanakan rukun iman dan Islam.
Hablum minan-nas bermakna erjanjian dari kaum Mukminin dalam bentuk jaminan keamanan bagi orang kafir dzimmi dengan membayar upeti bagi kaum Mukminin melalui pemerintahnya untuk hidup sebagai warga negara Islam dari kalangan minoritas non-Muslim. (Tafsir At-Thabari , Tafsir Al-Baghawi , dan Tafsir Ibnu Katsir).
Pengertian Hablum Minallah: 'Ubudiyah
Hablum minallah menurut bahasa berarti hubungan dengan Allah.
Namun, dalam pengertian syariah, makna hablum minallah sebagaimana yang dijelaskan di dalam tafsir At-Thabari, Al-Baghawi, dan tafsir Ibnu Katsir adalah "Perjanjian dari Allah, maksudnya adalah masuk Islam atau beriman dengan Islam sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di dunia dan di akhirat"
Hablum minallah dilaksanakan dengan ibadah. Dengan kata lain, hablum minallah adalah aspek 'ubudiyah (عبودية) atau ritual ibadah kita kepada Allah SWT.
Ibadah/Ubudiyah berasa dari kata 'abada yang artinya hamba. (Baca: Pengertian Hamba Allah).
Imam Ghazali pernah ditanya mengenai 'ubudiyah. Ia menjawab: ubudiyah adalah kumpulan dari tiga hal:
- Menunaikan perintah syariat.
- Rela dengan ketentuan dan takdir serta pembagian rezeki dari Allah SWT.
- Meninggalkan kehendak nafsunya untuk mencari keridhoan Allah SWT.”
Ibadah adalah tujuan penciptaan manusia oleh Allah SWT.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku" (QS. Adz-Dzariyat : 56).
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku" (QS. Adz-Dzariyat : 56).
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus” (QS Al-Bayyinah :5).
Pengertian Hablum Minannas: Mu'amalah
Pengertian populernya, hablum minannas yaitu hubungan dengan sesama manusia dalam bentuk mu'amalah.
Jadi, Muamalah adalah hubungan manusia dalam interaksi sosial, termasuk masalah harta, waris, dan jual-beli.
Muamalah mempunyai banyak cabang, di antaranya politik, ekonomi, dan sosial. Secara umum muamalah mencakup dua aspek, yakni aspek adabiyah dan madaniyah.
Muamalah mempunyai banyak cabang, di antaranya politik, ekonomi, dan sosial. Secara umum muamalah mencakup dua aspek, yakni aspek adabiyah dan madaniyah.
- Aspek adabiyah yakni kegiatan muamalah yang berhubungan dengan akhlak, seperti kejujuran, sopan-santun, dan sebagainya.
- Aspek madaniyah adalah aspek yang berhubungan dengan kebendaan, seperti halal haram, syubhat, madaratan, dan lainnya
Pengertian Kesalehan Individu dan Sosial
Hablum minallah dikenal juga dengan istilah kesalehan individu atau ibadah mahdhah. Hablum minannas dikenal dengan istilah kesalehan sosial atau ibadah ghair mahdhah.
Keduanya harus seimbang. Kesalehan individu harus sama baiknya dengan kesalehan sosial. Jika rajin sholat, zakat, puasa, dzikir, doa, alias hubungan dengan Allah baik, namun hubungan dengan sesama manusia buruk, maka bisa-bisa jadi "orang bangkrut" di akhirat nanti.
Pada suatu kesempatan, baginda Nabi Muhammad SAW bertanya kepada para sahabatnya. "Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu (al-muflis)?'' Mereka menjawab, "Menurut kami, yang bangkrut itu adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.''
Lalu Beliau bersabda, "Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan membawa shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, memakan harta, membunuh, dan menyakiti orang lain.
Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang yang dianiayanya sampai habis, sementara tuntutan masih banyak yang belum terpenuhi. Lalu, sebagian dosa mereka dibebankan kepadanya hingga ia dilemparkan ke neraka.'' (HR Muslim).
Manusia itu ada empat macam:
Semoga kita diberi hidayah, taufik, dan kekuatan serta keikhlasan untuk mengamalkannya. Amin! Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Keduanya harus seimbang. Kesalehan individu harus sama baiknya dengan kesalehan sosial. Jika rajin sholat, zakat, puasa, dzikir, doa, alias hubungan dengan Allah baik, namun hubungan dengan sesama manusia buruk, maka bisa-bisa jadi "orang bangkrut" di akhirat nanti.
Pada suatu kesempatan, baginda Nabi Muhammad SAW bertanya kepada para sahabatnya. "Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu (al-muflis)?'' Mereka menjawab, "Menurut kami, yang bangkrut itu adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.''
Lalu Beliau bersabda, "Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan membawa shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, memakan harta, membunuh, dan menyakiti orang lain.
Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang yang dianiayanya sampai habis, sementara tuntutan masih banyak yang belum terpenuhi. Lalu, sebagian dosa mereka dibebankan kepadanya hingga ia dilemparkan ke neraka.'' (HR Muslim).
Manusia itu ada empat macam:
- Orang yang beramal ritual dan tidak berdosa sosial. Ia disebut orang yang beruntung (QS 28:67).
- Orang yang tidak beramal ritual dan tidak pula berdosa sosial, ia disebut orang merugi (QS 18:103-104).
- Orang yang tidak beramal ritual, tetapi beramal sosial, ia disebut orang yang tertipu (QS 4:142).
- Orang yang beramal ritual, tapi banyak mela ku kan dosa sosial, ia disebut orang yang bangkrut secara ha kiki (49:11-12).
Semoga kita diberi hidayah, taufik, dan kekuatan serta keikhlasan untuk mengamalkannya. Amin! Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment