Tanya: Apa Pengertian Wallahu A'lam Bish Shawabi? Kenapa artikel keislaman banyak yang diakhiri dengan kalimat wallahu a'lam?
Kata a'lam (أعلم) berasal dari kata 'alima (علم) yang artinya "tahu" atau mengetahui.
"Bish Shawabi" artinya "yang sebenarnya" atau "kebenaran hakikinya".
Maksud ungkapan wallahu a'lam di akhir tulisan adalah pengakuan keterbatasan ilmu-pengetahuan sang penulis sekaligus pernyataan bahwa Allah SWT sajalah yang paling tahu, Mahatahu, atau pemilik segala pengetahuan.
Jawab: Wallahu a'lam (والله أعلمُ) artinya "Dan Allah Mahatahu" atau "Dan Allah Yang Lebih Tahu (Mahatahu)".
Kata a'lam (أعلم) berasal dari kata 'alima (علم) yang artinya "tahu" atau mengetahui.
"Bish Shawabi" artinya "yang sebenarnya" atau "kebenaran hakikinya".
Dengan demikian, arti wallahu a’lam bish-shawabi (والله أعلمُ بالـصـواب) artinya “Dan Allah Mahatahu yang benar atau yang sebenarnya”.
Shawab = benar/kebenaran. Bahasa Inggrisnya: And Allah Knows the Right.
Maksud ungkapan wallahu a'lam di akhir tulisan adalah pengakuan keterbatasan ilmu-pengetahuan sang penulis sekaligus pernyataan bahwa Allah SWT sajalah yang paling tahu, Mahatahu, atau pemilik segala pengetahuan.
Allah pula yang paling tahu pasti kebenaran atau sosulsi suatu masalah.
Dalam Shahih Bukhari ada hadits yang menunjukkan Rasulullah Saw mengajarkan agar kita mengucapkan wallahu a'lam jika tidak tahu.
Abdullah bin Mas’ud ra berkata:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، مَنْ عَلِمَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ بِهِ، وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ، فَإِنَّ مِنَ العِلْمِ أَنْ يَقُولَ لِمَا لاَ يَعْلَمُ اللَّهُ أَعْلَمُ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ المُتَكَلِّفِينَ}
“Wahai sekalian manusia, siapa yang mengetahui tentang sesuatu, sampaikanlah. Dan jika tak tahu, ucapkanlah, ‘Allahu a’lam’ (Allah Mahatahu). Karena, sungguh, termasuk bagian dari ilmu, jika engkau mengucapkan terhadap sesuatu yang tidak kau ketahui dengan ucapan: ‘Allahu a’lam’. Allah berfirman kepada Nabi-Nya: ‘Katakanlah (hai Rasul): ‘Aku tidak meminta upah sedikit pun pada kalian atas dakwahku dan bukanlah Aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. ” (QS. Shad: 86) (HR. Bukhari).
Dalam Shahih Bukhari ada hadits yang menunjukkan Rasulullah Saw mengajarkan agar kita mengucapkan wallahu a'lam jika tidak tahu.
Abdullah bin Mas’ud ra berkata:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، مَنْ عَلِمَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ بِهِ، وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ، فَإِنَّ مِنَ العِلْمِ أَنْ يَقُولَ لِمَا لاَ يَعْلَمُ اللَّهُ أَعْلَمُ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ المُتَكَلِّفِينَ}
“Wahai sekalian manusia, siapa yang mengetahui tentang sesuatu, sampaikanlah. Dan jika tak tahu, ucapkanlah, ‘Allahu a’lam’ (Allah Mahatahu). Karena, sungguh, termasuk bagian dari ilmu, jika engkau mengucapkan terhadap sesuatu yang tidak kau ketahui dengan ucapan: ‘Allahu a’lam’. Allah berfirman kepada Nabi-Nya: ‘Katakanlah (hai Rasul): ‘Aku tidak meminta upah sedikit pun pada kalian atas dakwahku dan bukanlah Aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. ” (QS. Shad: 86) (HR. Bukhari).
Demikian Pengertian Wallahu A'lam Bish Shawabi dan mengapa artikel atau tulisan keislaman umumnya diakhiri dengan kalimat tersebut. Wallahu a'lam bish-shawab. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment