Hukum Baca Alfatihah dan Bersalaman Usai Shalat Fardu Berjamaah
Ada kebiasaan di kalangan umat Islam soal bacaan dan amalan setelah shalat berjamaah. Ada imam yang memberi komando baca "Alfatihah" kepada jamaah, ada juga jamaah yang "sibuk" bersalaman ke kiri dan kanan, bahkan depan belakang.
Bagaimana Bacaan & Amalan Setelah Shalat sesuai sunah Rasulullah Saw?
Membaca Al-Fatihah dan bersalaman usai shalat berjamaah tidak ada contoh dan dalilnya dari Rasulullah Saw dan para sahabat.
Baca Al-Fatihah
Membaca Al-Fatihah usai shalat berjamaah tidak ada contoh dan dalilnya. Demikian dilansir Islam Way dan diterjemahkan muslim.or.id.
Bahkan, dalam hadis palsu dan hadis dhoif pun tidak ditemukan dalil yang menyebutkan harus atau sunah memnaca al-fatihan usai shalat fardu. Yang menemukan contoh dan dalilnya, silakan share di kolom komentar.
Berkata Syeikh Shalih bin Fauzan:
أمَّا قراءتها أدبار الصَّلوات؛ فلا أعلم له دليلاً من سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم، وإنما الذي ورد هو قراءة آية الكرسي ، و { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } ، و { قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ } ، و { قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ }؛ وردت الأحاديث بقراءة هذه السُّور بعد الصَّلوات الخمس، وأمَّا الفاتحة؛ فلا أعلم دليلاً على مشروعيَّة قراءتها بعد الصَّلاة .
“Adapun membacanya (yaitu Al-Fatihah) setelah shalat fardhu maka saya tidak mengetahui dalilnya dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang ada dalilnya adalah ayat kursy, qul huwallahu ahad, dan qul a’udzu birabbil falaq, dan qul a’udzu birabbinnas. Telah datang hadist-hadist yang menunjukkan disyari’atkannya membaca surat-surat ini setelah shalat lima waktu, adapun Al-Fatihah maka saya tidak mengetahui dalil yang menunjukkan disyariatkannya untuk dibaca setelah shalat.” (Al-Muntaqa min Fatawa Al-Fauzan no: 133).
Bersalaman Dianjurkan
Ada kebiasaan di kalangan umat Islam soal bacaan dan amalan setelah shalat berjamaah. Ada imam yang memberi komando baca "Alfatihah" kepada jamaah, ada juga jamaah yang "sibuk" bersalaman ke kiri dan kanan, bahkan depan belakang.
Bagaimana Bacaan & Amalan Setelah Shalat sesuai sunah Rasulullah Saw?
Membaca Al-Fatihah dan bersalaman usai shalat berjamaah tidak ada contoh dan dalilnya dari Rasulullah Saw dan para sahabat.
Baca Al-Fatihah
Membaca Al-Fatihah usai shalat berjamaah tidak ada contoh dan dalilnya. Demikian dilansir Islam Way dan diterjemahkan muslim.or.id.
Bahkan, dalam hadis palsu dan hadis dhoif pun tidak ditemukan dalil yang menyebutkan harus atau sunah memnaca al-fatihan usai shalat fardu. Yang menemukan contoh dan dalilnya, silakan share di kolom komentar.
Berkata Syeikh Shalih bin Fauzan:
أمَّا قراءتها أدبار الصَّلوات؛ فلا أعلم له دليلاً من سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم، وإنما الذي ورد هو قراءة آية الكرسي ، و { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } ، و { قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ } ، و { قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ }؛ وردت الأحاديث بقراءة هذه السُّور بعد الصَّلوات الخمس، وأمَّا الفاتحة؛ فلا أعلم دليلاً على مشروعيَّة قراءتها بعد الصَّلاة .
“Adapun membacanya (yaitu Al-Fatihah) setelah shalat fardhu maka saya tidak mengetahui dalilnya dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang ada dalilnya adalah ayat kursy, qul huwallahu ahad, dan qul a’udzu birabbil falaq, dan qul a’udzu birabbinnas. Telah datang hadist-hadist yang menunjukkan disyari’atkannya membaca surat-surat ini setelah shalat lima waktu, adapun Al-Fatihah maka saya tidak mengetahui dalil yang menunjukkan disyariatkannya untuk dibaca setelah shalat.” (Al-Muntaqa min Fatawa Al-Fauzan no: 133).
Bahkan, Lajnah Daimah menyebutnya "bid'ah". Berkata Al-Lajnah Ad-Daimah:
“Tidak datang dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau membaca Al-Fatihah setelah berdoa sebatas pengetahuan kami, oleh karena itu membacanya setelah berdoa adalah bid’ah.” (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 2/528).
لم يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه كان يقرأ الفاتحة بعد الدعاء فيما نعلم، فقراءتها بعد الدعاء بدعة.
Bersalaman Usai Shalat Fardu Berjamaah
Rasul dan para sahabat juga tidak mencontohkan bersalaman usai shalat fardu. Tidak ada seorang pun dari sahabat atau salafus shaleh yang berjabat tangan (bersalam-salaman) kepada orang yang disebelah kanan atau kiri, depan atau belakangnya apabila mereka selesai melaksanakan shalat.
Jika seandainya perbuatan itu baik, maka akan sampai (kabar) kepada kita, dan ulama akan menukil serta menyampaikannya kepada kita (riwayat yang shahih). Para ulama mengatakan: “Perbuatan tersebut adalah bid’ah.”
Berjabat tangan dianjurkan, akan tetapi menetapkannya setiap selesai shalat fardhu tidak ada contohnya, atau setelah shalat shubuh dan ‘Ashar, maka perbuatan ini adalah bid’ah.
Berjabat tangan dianjurkan, akan tetapi menetapkannya setiap selesai shalat fardhu tidak ada contohnya, atau setelah shalat shubuh dan ‘Ashar, maka perbuatan ini adalah bid’ah.
Kalangan umat Islam yang bersalaman usai shalat fardu berjamaah mendasarkan amalannya pada pendapat Imam An Nawawi dalam kitabnya Fatawa Al Imam An Nawawi:
"Jabat tangan disunahkan ketika bertemu. Adapun kebiasaan masyarakat yang mengkhususkan salaman setelah dua sholat (subuh dan ashar) tergolong bidah yang diperbolehkan. Dikatakan bid'ah mubah jika orang yang bersalaman sudah bertemu sebelum sholat. Namun jika belum bertemu, maka berjabat tangan disunahkan karena termasuk bagian dari silaturahmi."
"Jabat tangan disunahkan ketika bertemu. Adapun kebiasaan masyarakat yang mengkhususkan salaman setelah dua sholat (subuh dan ashar) tergolong bidah yang diperbolehkan. Dikatakan bid'ah mubah jika orang yang bersalaman sudah bertemu sebelum sholat. Namun jika belum bertemu, maka berjabat tangan disunahkan karena termasuk bagian dari silaturahmi."
Bersalaman Dianjurkan
Bersalaman adalah hal sunah, namun tidak setelah shalat fardu berjamaah. Sunnah ini dilakukan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya ketika mereka bertemu dan berpisah.
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا.
“Tidaklah dua orang muslim bertemu, lalu keduanya berjabatan tangan, kecuali akan diampuni keduanya sebelum berpisah”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (5212), At-Tirmidziy dalam As-Sunan (2727), Ahmad dalam Al-Musnad (4/289), dan lainnya. Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (3/32/no.2718)]
إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا لَقِيَ الْمُؤْمِنَ وَأَخَذَ بِيَدِهِ فَصَافَحَهُ تَنَاثَرَتْ خَطَايَاهُمَا كَمَا يَتَنَاثَرُ وَرَقُ الشَّجَرُ.
“Sesungguhnya seorang mukmin jika bertemu dengan seorang mukmin, dan mengambil tangannya, lalu ia menjabatinya, maka akan berguguran dosa-dosanya sebagaimana daun pohon berguguran”. [HR. Ath-Thobroniy dalam Al-Ausath (245). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (no.2720)]
كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا تَلاَقَوْا تَصَافَحُوْا وَإِذَا قَدِمُوْا مِنْ سَفَرٍ تَعَانَقُوْا.
“Dulu para sahabat Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, apabila mereka bertemu, maka mereka berjabatan tangan. Jika mereka datang dari safar, maka mereka berpelukan”. [HR. Ath-Thobroniy dalam Al-Ausath. Hadits ini di-hasan-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (2719)]
Demikian Bacaan & Amalan Setelah Shalat: Hukum Baca Alfatihah dan Bersalaman Usai Shalat Fardu berjamaah. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment