Pengertian dan Penulisan Kalimat Insya Allah
ISLAM mengajarkan umatnya agar mengatakan insya Allah (ان شاء الله) yang artinya "jika Allah menghendaki" ketika mengatakan sebuah rencana atau tekad.
Misalnya, ketika berjani akan datang ke sebuah tempat, maka katakanlah "insya Allah saya akan datang besok ke sana".
Pengucapan insya Allah merupakan manifestasi keimanan bahwa Allah Maha Berkehendak, memiliki sifat Irodah (Maha Berkehendak), dan apa pun yang terjadi dan tidak terjadi di dunia ini atas kehendak Allah SWT.
Manusia berencana, Allah menentukan. Demikian ungkapan populer menegaskan kita, manusia, hanya bisa berencana. Terlaksana tidaknya sebuah rencana, bergantung pada kehendak Allah.
Pertintah mengucapkan insya Allah dengan tegas disebutkan dalam Al-Quran:
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا
إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, kecuali (dengan menyebut): ‘Insya Allah.’ Dan ingatlah kepada Rabbmu jika kamu lupa dan katakanlah: ‘Mudah-mudahan Rabbku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.’” (QS. Al-Kahf [18]:23-24)
Kata atau kalimat Insya Allah antara lain tercantum dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 70:
“Mereka (Bani Israil) berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan kepada Kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena Sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi Kami dan Sesungguhnya Kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).”
Insya Allah dalam bahasa Indonesia diartikan “Jika Allah menghendaki.” Penulisan dalam bahasa arabnya adalah:
Dieja per kata dengan “In Syaa-a Allaah” atau disambung menjadi “In syaa-allaah”
Kalimat ini terdiri dari beberapa susunan yaitu Huruf In, kemudian Fi’il Madhi Syaa-a dan Lafzhul Jalalah Allah. Artinya per Kata:
Penulisan dalam bentuk latin tentu menyesuaikan dengan transliterasi pada bahasa dan tempatnya masing-masing, untuk bahasa Indonesia sering di tulis dengan Tulisan “Insya Allah”, penulisan insyaallah juga bisa dikatakan benar, karena esensinya makna tulisan yang dimaksudkan adalah tulisan Arab di atas. (Sumber)
Kata atau kalimat Insya Allah antara lain tercantum dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 70:
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ
“Mereka (Bani Israil) berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan kepada Kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena Sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi Kami dan Sesungguhnya Kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).”
Insya Allah dalam bahasa Indonesia diartikan “Jika Allah menghendaki.” Penulisan dalam bahasa arabnya adalah:
إِنْ شَاءَ اللهُ
Dieja per kata dengan “In Syaa-a Allaah” atau disambung menjadi “In syaa-allaah”
Kalimat ini terdiri dari beberapa susunan yaitu Huruf In, kemudian Fi’il Madhi Syaa-a dan Lafzhul Jalalah Allah. Artinya per Kata:
- In = Jika
- Syaa-a = menghendaki
Yang Benar “Insya Allah” atau “In Shaa Allah”
Cukup lama beredar penulisan kalimat insya Allah yang mencatut nama Dr Zakir Naik.
Dalam hoax itu disebutkan, Zakir melarang menulis “Insya Allah” dan menyerukan menulis “In Shaa Allah”.
Zakir Naik tidak pernah mengatakan apa pun tentang penulisan “insya Allah” maupun “In Shaa Allah”. Gambar yang mencatut nama Dr Zakir Naik dalam hal ini adalah hoax.
Akun Twitter Zakir Naik Fans telah memberikan tanggapan terkait pencatutan nama tersebut.
Zakir Naik never said anything on how to spell InshaAllah...Please don't spread wrong information without any Official confirmation.
— Zakir Naik Fans (@zakirnaikfans) November 19, 2012
Sumber perbedaan penulisan adalah transliterasi huruf sya (ش).
Dalam bahasa Indonesia, huruf ش biasa ditulis dengan “sy”. Dalam bahasa Inggris, huruf ش biasa ditulis dengan “sh”
Inilah yang membuat perbedaan mengapa kadang tertulis “insya Allah” dan kadang tertulis “insha Allah”.
Mana pun dari kedua cara penulisan ini, asalkan maksud dan bunyinya adalah إِنْ شَاءَ اللَّهُ maka dia benar.
Hanya saja, yang lebih umum dalam bahasa Indonesia adalah “insya Allah” sebagaimana kita bisa menulis “masya Allah”, "Syarat", "Syahadat", atau “Shalat Isya’”. (Sumber)
Demikian Pengertian dan Penulisan Kalimat Insya Allah. Wallahu a'lam bish-showabi. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment