Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1443 Hijriyah / 2022 Masehi Seluruh Kota di Indonesia Resmi Kemenag RI. Link Download Jadwal Puasa Ramadan.
Jadwal Imsakiyah Ramadhan adalah jadwal puasa. Umat Islam berpuasa (shaum) Ramadan mulai dari awal waktu Shalat Subuh hingga awal waktu Shalat Magrib untuk berbuka puasa (tajil).
Jadwal imsakiyah hakikatnya adalah jadwal waktu shalat lima waktu --Subuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Hanya saja, dalam jadwal ini ada tambahan Waktu Imsak untuk siapa-siap mulai puasa. Di Indonesia, waktu imsak adalah 10 menit sebelum masuk waktu shalat Subuh.
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1443 H / 2022 M
Berikut ini contoh jadwal imsakikah Ramadhan untuk Kota Bandung dan sekitarnya, plus link download jadwal imsakiyah Ramadhan 2022 lengkap seluruh Indonesia. Jadwal imsakiyah ini dapat menjadi panduan awal dan akhir puasa, juga sholat fardu selama bulan suci Ramadan.
Memiliki jadwal imsakiyah dapat memudahkan umat Islam dalam menjalankan ibadah selama satu bulan penuh. Dengan jadwal imsakiyah, kita tidak perlu lagi ketinggalan imsak atau awal puasa, saat buka puasa, dan sholat lima waktu saat Ramadhan 2022.
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1443/2022 Kota Bandung
LINK DOWNLOAD JADWAL IMSAKIYAH KOTA LAIN
Jadwal Imsakiyah Ramadhan Kota Lain di Indonesia bisa di website resmi Bimas Islam Kementerian Agama RI.
***
Jadwal Imsakiyah Ramadhan Sebelumnya
Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 1442 Hijriyah / 2021 Masehi Seluruh Kota di Indonesia Resmi Kemenag RI.
Marhaban Ya Ramadhan! Ramadhan segera tiba. Awal Puasa Ramadhan 1442 H / 2021 M insya Allah Selasa, 13 April 2021 M/1 Ramadan 1442 H.
Umat Islam memerlukan jadwal puasa yang dikenal dengan sebuatan jadwal imsakiyah, yaitu jadwal waktu mulai berpuasa (imsak) dan saatnya berbuka puasa (ifthar).
Sebenarnya, jadwal puasa sama dengan jadwal shalat Subuh dan Magrib. Puasa dimulai saat masuk waktu shalat Subuh tiba dan berakhir saat waktu shalat Magrib tiba.
Jadwal Imsakiyah merujuk pada kata "imsak" yang artinya menahan, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal yang membatalkan puasa lainnya.
Dalam tradisi Indonesia, jadwal imsak yaitu 10 menit sebelum waktu Subuh, untuk kehati-hatian atau siap-siap berpuasa.
Pada Ramadhan tahun ini, kaum muslim dianjurkan tarawih di rumah, sebagaimana imbauan Kementerian Agama, juga seruan MUI dan Ormas Islam.
Umat Islam memerlukan jadwal puasa yang dikenal dengan sebuatan jadwal imsakiyah, yaitu jadwal waktu mulai berpuasa (imsak) dan saatnya berbuka puasa (ifthar).
Sebenarnya, jadwal puasa sama dengan jadwal shalat Subuh dan Magrib. Puasa dimulai saat masuk waktu shalat Subuh tiba dan berakhir saat waktu shalat Magrib tiba.
Jadwal Imsakiyah merujuk pada kata "imsak" yang artinya menahan, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal yang membatalkan puasa lainnya.
Dalam tradisi Indonesia, jadwal imsak yaitu 10 menit sebelum waktu Subuh, untuk kehati-hatian atau siap-siap berpuasa.
Pada Ramadhan tahun ini, kaum muslim dianjurkan tarawih di rumah, sebagaimana imbauan Kementerian Agama, juga seruan MUI dan Ormas Islam.
Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 1442 H / 2021 M
Berikut ini Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 1442 H / 2021 M untuk wilayah Kota Bandung dari laman Bimas Islam Kementerian Agama RI.Jadwal Imsakiyah Kota Lainnya
Jadwal Imsakiyah atau Jadwal Puasa Ramadhan untuk kota lainnya di Indonesia bisa dilihat di Jadwal Imsakiyah Kemenag RI.
Pilih Provinsi, Tahun, dan Kota, lalu klik ikon Proses Data (ikon pencarian), klik Download (File Excel).
Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 1442 H / 2021 M harian juga bisa dicek dalam Jadwal Shalat seperti di bawah ini. Pilih Kota Anda!
Jadwal Shalat & Imsakiyah Puasa Ramadhan 1442 H / 2021 M
Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 1442 H / 2021 M harus dimiliki agar kita bisa berpuasa tepat waktu.
Tepat mulai awal waktu puasa, yakni saat masuk waktu shalat Subuh, dan tepat waktu sekaligus segera berbuka, saat masuk waktu shalat Maghrib.
Baca Juga: Panduan Puasa Ramadhan
Pengertian Imsak & Imsakiyah
Secara bahasa, imsak adalah saat dimulainya tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum; berpantang dan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang mem-batalkan puasa mulai terbit fajar sidik sampai datang waktu berbuka (KBBI).Imsak berasal dari bahas Arab yang artinya menahan, yakni menahan diri dari hal yang membatalkan puasa.
Dari kata Imsak itu terbentuk kata Imsakiyah yang merujuk pada jadwal puasa.
Umumnya, waktu imsak dipahami sebagai batas waktu antara sahur dan mulai dari puasa.
Umumnya, waktu imsak dipahami sebagai batas waktu antara sahur dan mulai dari puasa.
Di Indonesia, waktu imsak yaitu 10 menit sebelum waktu shalat Subuh. Adanya waktu imsak ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga, agar tidak "bablas".
Imsak sendiri sudah bermanka puasa, karena sudah menahan diri dari makan-minum atau hal lain yang membatalkan puasa.
"Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa." (QS Al-Baqarah: 187)
Dalam hadits shahih, riwayat Bukhari (hadits no. 1919), dari ‘Aisyah r.a., bahwasanya Bilal mengumandangkan adzan pada suatu malam. Kemudian Rasulullah Saw,
“Makan dan minumlah sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan. Sesungguhnya dia tidaklah mengumdanngakan adzan hingga fajar terbit.”
Berdasarkan hal tersebut, barangsiapa yang mengetahui terbitnya fajar shadiq (fajar subuh) dengan menyaksikan langsung atau melalui kabar dari orang lain, maka dia wajib meninggalkan makan minum alias mulai berpuasa, hingga tiba waktu shalat Magrib (untuk berbuka puasa).
Jadi, sebenarnya, saat 10 menit sebelum Subuh, kita masih boleh sahur (makan/minum) karena belum masuk waktu puasa/waktu subuh. Sekali lagi, waktu imsak hanya untuk berjaga-jaga.
Imsak sendiri sudah bermanka puasa, karena sudah menahan diri dari makan-minum atau hal lain yang membatalkan puasa.
Zaman Rasulullah Saw dan para sahabat tidak ada istilah imsak. Al-Quran juga dengan tegas menyebutkan, batas waktu mulai puasa itu sejak terbitnya fajar.
وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّواْ الصِّيَامَ إِلَى الَّليْلِ وَلاَ تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللّهِ فَلاَ تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Dalam hadits shahih, riwayat Bukhari (hadits no. 1919), dari ‘Aisyah r.a., bahwasanya Bilal mengumandangkan adzan pada suatu malam. Kemudian Rasulullah Saw,
كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ ، فَإِنَّهُ لَا يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Berdasarkan hal tersebut, barangsiapa yang mengetahui terbitnya fajar shadiq (fajar subuh) dengan menyaksikan langsung atau melalui kabar dari orang lain, maka dia wajib meninggalkan makan minum alias mulai berpuasa, hingga tiba waktu shalat Magrib (untuk berbuka puasa).
Imsakiyah biasa menjadi patokan waktu sahur. Sahur sendiri disunahkan karena mengandung berkah, antara lain membuat fisik jadi kuat saat berpuasa.
“Senantiasalah umatku berada dalam kebaikan (Puasa) selama mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur.” (HR. Imam Ahmad dari Abu Zarr ra)
“Ummatku senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur” (H.R. Imam Ahmad dari Abu Zarr r.a.).
“Kami telah makan sahur bersama-sama Nabi Saw., kemudian baginda bangun mengerjakan salat. Anas bertanya kepada Zaid, ‘Berapa lamanya antara azan (Subuh) dengan waktu makan sahur itu?’
Dia menjawab, ‘Sepadan dengan waktu yang dibutuhkan untuk membaca 50 ayat.’”
Hadis ini menunjukkan bahwa jarak atau interval waktu antara bersahurnya Rasul Saw dan adzan Subuh adalah kira-kira 50 ayat. Itu artinya, Rasul Saw tidak lagi makan sahur sampai berkumandangnya adzan Subuh.
Rasulullah Saw sahur dan berhenti kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk membaca 50 ayat Alquran sebelum masuk waktu Subuh.
“Ummatku senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur” (H.R. Imam Ahmad dari Abu Zarr r.a.).
Imsak ala Rasulullah Saw
Diriwayatkan dari Anas, Zaid bin Tsabit r.a. berkata:“Kami telah makan sahur bersama-sama Nabi Saw., kemudian baginda bangun mengerjakan salat. Anas bertanya kepada Zaid, ‘Berapa lamanya antara azan (Subuh) dengan waktu makan sahur itu?’
Dia menjawab, ‘Sepadan dengan waktu yang dibutuhkan untuk membaca 50 ayat.’”
Hadis ini menunjukkan bahwa jarak atau interval waktu antara bersahurnya Rasul Saw dan adzan Subuh adalah kira-kira 50 ayat. Itu artinya, Rasul Saw tidak lagi makan sahur sampai berkumandangnya adzan Subuh.
Rasulullah Saw sahur dan berhenti kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk membaca 50 ayat Alquran sebelum masuk waktu Subuh.
Inilah yang dipahami oleh para ulama kita, sehingga menetapkan sunnah berimsak sekitar waktu yang dibutuhkan untuk pembaca 50 ayat Alquran tersebut yang diperkirakan setara dengan 10–15 menit.
Demikian Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 1442 H / 2021 M dan Sholat Lima Waktu untuk seluruh wilayah Indonesia. Wasalam. (www.risalahislam.com).*
Demikian Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 1442 H / 2021 M dan Sholat Lima Waktu untuk seluruh wilayah Indonesia. Wasalam. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment