PEMAIN sepakbola Muslim asal Mesir yang bermain di klub Liga Inggris Liverpool, Mohamed Salah, turut mengubah pandangan orang Inggris tentang Islam.
Setidaknya, Mo Salah --demikian ia akrab disapa-- menunjukkan tidak semua Muslim itu identik dengan terorisme atau kekerasan seperti selama ini dipropagandakan media-media Barat.
Munculnya chant tersebut tidak lepas dari perilaku beragama Mohamed Salah yang kerap disoroti. Mohamed Salah melakukan sujud syukur setiap kali mencetak gol.
Fans merasa bahwa Tuhan yang dipercaya Mohamed Salah, yakni Allah SWT, telah membantu Mohamed Salah selama pertandingan.
Kepercayaan yang dianut Mohamed Salah telah membuatnya menjadi seperti sekarang ini. Padahal, suporter sepakbola di Inggris terkenal punya perilaku paling buruk dan rasis di dunia.
Mohamed Salah mendapat julukan The Pharaoh atau The Egyptian King karena dia berasal dari Mesir.
Beberapa kegiatan sosial yang dilakukan oleh Mohamed Salah juga mengundang decak kagum penggemarnya. Misalnya saja, Mohamed Salah terkenal suka bersedekah untuk orang-orang yang kekurangan.
Dia juga beberapa kali tertangkap kamera sedang membaca Al-Qur'an atau membawa Al-Qur'an setiap kali dia pergi.
Mohamed Salah pernah menyumbang sekitar Rp 9,3 miliar untuk penyediaan alat pengobatan kanker. Dia juga menyumbang Rp 3,5 miliar untuk kawin massal 70 pasangan di kota asalnya.
Setiap bulan, dia rutin menyisihkan Rp 40 juta untuk santunan fakir miskin di Mesir.
Satu gol yang dia cetak bernilai seekor sapi yang disembelih dan dagingnya dibagikan pada fakir miskin, itu sebagai tanda syukurnya.
Serangan teror mungkin telah menghilangkan kepercayaan penduduk dunia pada Islam tapi Mohamed Salah berhasil mengubahnya dengan prestasi yang dia tunjukkan.
Kini, Mohamed Salah menjadi bintang sepakbola kebanggaan Liverpool dan juga kebanggan bagi seluruh umat Islam di dunia ini. (Sumber: Intisari).*
Setidaknya, Mo Salah --demikian ia akrab disapa-- menunjukkan tidak semua Muslim itu identik dengan terorisme atau kekerasan seperti selama ini dipropagandakan media-media Barat.
Pernampilan apik dengan sejumlah assist dan 43 gol sejauh ini buat Liverpool membuat fans Liverpool yang bermarkas di kota Merseyside dan orang Inggris pada umumnya mencintai Salah.
Salah juga memiliki kegiatan amal sosial di luar karier sepak bolanya.
Fans Liverpool, Liverpudlian, bahkan membuat chant alias yel-yel baru khusus buat Mohamed Salah.
Salah juga memiliki kegiatan amal sosial di luar karier sepak bolanya.
Fans Liverpool, Liverpudlian, bahkan membuat chant alias yel-yel baru khusus buat Mohamed Salah.
Chantnya berbunyi:
"Jika Tuhanmu cukup baik untukmu / Tuhanmu cukup baik untukku / Jika kamu mencetak beberapa gol lagi / Lalu aku akan menjadi muslim juga!"
"Jika Tuhanmu cukup baik untukmu / Tuhanmu cukup baik untukku / Duduk di masjid bersamamu / Itulah tempat yang ingin aku tuju!"
Mohamed Salah --dan rekannya di Liverpool yang juga Muslim, Sadio Mane-- berhasil mengubah pandangan rakyat Inggris dari yang awalnya fobia terhadap Islam menjadi mulai lunak dan menghargai muslim di negara ini.
"Jika Tuhanmu cukup baik untukmu / Tuhanmu cukup baik untukku / Jika kamu mencetak beberapa gol lagi / Lalu aku akan menjadi muslim juga!"
"Jika Tuhanmu cukup baik untukmu / Tuhanmu cukup baik untukku / Duduk di masjid bersamamu / Itulah tempat yang ingin aku tuju!"
Mohamed Salah --dan rekannya di Liverpool yang juga Muslim, Sadio Mane-- berhasil mengubah pandangan rakyat Inggris dari yang awalnya fobia terhadap Islam menjadi mulai lunak dan menghargai muslim di negara ini.
Munculnya chant tersebut tidak lepas dari perilaku beragama Mohamed Salah yang kerap disoroti. Mohamed Salah melakukan sujud syukur setiap kali mencetak gol.
Fans merasa bahwa Tuhan yang dipercaya Mohamed Salah, yakni Allah SWT, telah membantu Mohamed Salah selama pertandingan.
Kepercayaan yang dianut Mohamed Salah telah membuatnya menjadi seperti sekarang ini. Padahal, suporter sepakbola di Inggris terkenal punya perilaku paling buruk dan rasis di dunia.
Mohamed Salah mendapat julukan The Pharaoh atau The Egyptian King karena dia berasal dari Mesir.
Beberapa kegiatan sosial yang dilakukan oleh Mohamed Salah juga mengundang decak kagum penggemarnya. Misalnya saja, Mohamed Salah terkenal suka bersedekah untuk orang-orang yang kekurangan.
Dia juga beberapa kali tertangkap kamera sedang membaca Al-Qur'an atau membawa Al-Qur'an setiap kali dia pergi.
Mohamed Salah pernah menyumbang sekitar Rp 9,3 miliar untuk penyediaan alat pengobatan kanker. Dia juga menyumbang Rp 3,5 miliar untuk kawin massal 70 pasangan di kota asalnya.
Setiap bulan, dia rutin menyisihkan Rp 40 juta untuk santunan fakir miskin di Mesir.
Satu gol yang dia cetak bernilai seekor sapi yang disembelih dan dagingnya dibagikan pada fakir miskin, itu sebagai tanda syukurnya.
Serangan teror mungkin telah menghilangkan kepercayaan penduduk dunia pada Islam tapi Mohamed Salah berhasil mengubahnya dengan prestasi yang dia tunjukkan.
Kini, Mohamed Salah menjadi bintang sepakbola kebanggaan Liverpool dan juga kebanggan bagi seluruh umat Islam di dunia ini. (Sumber: Intisari).*
Lihat Juga: Daftar Pemain Muslim Liga Inggris 2017-2018
Players in Europe’s top five leagues to score 40+ goals across all competitions so far this season:— Goldon Shoe (@EuroGoldonShoe) April 24, 2018
Mohamed Salah (43)
Cristiano Ronaldo (42)
Ciro Immibile (41)
Lionel Messi (40) pic.twitter.com/P7MXxdADxe
Post a Comment