Waktu dalam Perspektif Islam. Di akhirat nanti manusia akan ditanya soal pemanfaatan waktu selama hidup.
Waktu mendapatkan perhatian khusus dalam Islam.
Terpopuler adalah Allah SWT bersumpah dengan waktu, demi masa, dalam QS Al-'Ashr, sebuah surat pendek, ringkas, namun bemakna sangat mendalam, bahkan bisa mencukupi sebagai panduan ringkas bagi umat Islam dalam mengisi waktu selama hidup di dunia ini.
Salah satu tafsir QS Al-'Ashr menyimpulkan, berdasarkan ayat ini, manusia yang tidak akan merugi hidupnya adalah mereka yang mengimani Islam, mengamalkannya, dan mendakwahkannya.
وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Pentingnya memanfaatkan atau manajemen waktu dikemukakan Rasulullah Saw dalam hadis shahih berikut ini
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari).
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.:
مِنْ حُسْن إِسْلَام الْمَرْء تَرْكه مَا لَا يَعْنِيه
“Diantara baiknya keislaman seseorang adalah ketika ia meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya”. (HR. Ahmad, Tarmidzi dan Ibnu Majah).
لا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتّى يُسْأَلُ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَ عَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا أَنْفَقَهُ وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ
"Tidaklah bergeser kedua kaki hamba pada hari kiamat sampai ditanya tentang empat perkara, tentang umurnya untuk apa ia habiskan,tentang ilmunya apa yang ia amalkan,tentang hartanya dari mana ia mendapatkan dan kemana ia belanjakan dan tentang badannya untuk apa ia rusakkan ( habiskan ). “ ( HR. Tirmidzi dari Abu Barzah)
Dalam QS Al-'Ashr, Allah SWT bersumpah dengan waktu menunjukkan setiap Muslim harus benar-benar mengisi waktu hidup di dunia ini dengan amal saleh, saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.
Endang Saifuddin Anshari dalam buku Kuliah al-Islam (Pustaka, 1978) menyebutkan, QS Al-'Ashr ini mengandung ajaran agar kita:
- Mengimani Islam (Amanu)
- Mengamalkan Islam (Amilush Shalihat)
- Mendakwahkan Islam (Tawa Shaubil Haq watawa Shoubish Shabr).
Dengan demikian, meski Surat Al -`Ashr ini adalah surat pendek, hanya terdiri dari tiga ayat, namun merupakan surat yang agung disebabkan kandungan makna yang sangat mendalam di dalamnya.
Oleh karena itu, Imam Asy Syafi`i mengatakan: "Seandainya manusia mentadaburi surat ini, niscaya surat ini cukup bagi mereka (sebagai pedoman hidup)."
Jika kita punya "waktu luang", yakni libur kerja, manfaatkanlah untuk mendalami ilmu Islam untuk meningkatkan iman, takwa, dan kualitas ibadah. Manfaatkanlah untuk evaluasi --misalnya-- kualitas shalat kita:
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan "sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan" (QS Al-Mu'minun/23: 99-100).
Demikianlah ulasan ringkas waktu dalam perspektif Islam. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Jika kita punya "waktu luang", yakni libur kerja, manfaatkanlah untuk mendalami ilmu Islam untuk meningkatkan iman, takwa, dan kualitas ibadah. Manfaatkanlah untuk evaluasi --misalnya-- kualitas shalat kita:
- Apakah shalat kita sudah benar --sesuai dengan tuntunan Sunnah Rasul?
- Apakah kita sudah paham atau mengerti seluruh bacaan shalat dari Takbir hingga Salam?
- Apakah gerakan ruku', sujud, dan gerakan lainnya dalam shalat sudah sesuai Sunnah?
- Apakah kita sudah memahami kandungan makna gerakan shalat?
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan "sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan" (QS Al-Mu'minun/23: 99-100).
Demikianlah ulasan ringkas waktu dalam perspektif Islam. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment