Amalan Penyempurna dan Penghapus Pahala Ibadah Puasa Ramadhan.
Selama Ramadhan, ibadah utama kita, umat Islam, adalah PUASA atau SHAUM, yakni tidak makan, minum, dan tidak melakukan hal-hal lain yang membatalkan ibadah puasa sejak awal waktu Subuh hingga awal waktu Magrib.
"Betapa banyak orang yang berpuasa, ia tidak mendapat apa-apa kecuali rasa lapar” (HR. Ibnu Majah)
KITA, insya Allah, mulai puasa Ramadhan tahun ini Sabtu 27 Mei 2017. Insya Allah kita sudah membekali diri dengan Ilmu Ibadah Ramadhan plus Jadwal Imsakiyah sebagai panduan.
Selama Ramadhan, ibadah utama kita, umat Islam, adalah PUASA atau SHAUM, yakni tidak makan, minum, dan tidak melakukan hal-hal lain yang membatalkan ibadah puasa sejak awal waktu Subuh hingga awal waktu Magrib.
Puasa adalah amalan ibadah utama selama Ramadhan. Pahalanya pun dilipatgandakan lebih besar dibandingkan pahala amal kebaikan lainnya.
Jika pahala satu kebaikan biasanya dilipatgandakan oleh Allah SWT menjadi 10 kebaikan hingga 700 kali lipat, maka puasa lebih besar dari itu, sebagaimana hadits shahih:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
"Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah 'Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa, sungguh dia bagianku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, karena (orang yang berpuasa) dia telah meninggalkan syahwatnyadan makannya karena Aku’. Bagi orang yang berpuasa mendapat dua kegembiraan; gembira ketika berbuka puasa dan gembria ketika berjumpa Tuhannya dengan puasanya. Dan sesungguhnya bau tidak sedap mulutnya lebih wangi di sisi Allah dari pada bau minyak kesturi.” (HR Bukhari dan Muslim).
Pahala yang lebih besar itu antara lain tergambar dalam hadits shahih yang lainnya, yakni dihapusnya semua dosa yang telah lalu.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Siapa berpuasa Ramadhan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Amalan Penyempurna Puasa Ramadhan
Selain puasa (shaum) sebagai amal ibadah utama selama bulan Ramadhan, ada beberapa amal ibadah lain yang menjadi "amaliyah khas" Ramadhan sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw guna menyempurnakan ibadah puasa.
TARAWIH, Shalat Malam Khusus Ramadhan.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadan dengan keimanan dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Selama Ramadhan, shalat malam yang dikenal dengan Qiyamul Lail atau Shalat Tahajud, waktunya diawalkan, yakni ba'da Isya, karena saat dinihari Allah dan Rasul-Nya memberi kesempatan untuk santap makan sahur yang penuh berkah.
SEDEKAH
Sedekah adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas, tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah tidak hanya berarti menyumbangkan harta, namun sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik, seperti menolong sesama, senyum, memaafkan, membela kaum lemah yang terzhalimi, termasuk mengucapkan dzikir berupa kalimah thayibah.
.
Rasulullah Saw adalah manusia paling dermawan dan lebih demawan lagi saat bulan Ramadhan karena sedekah paling utama adalah bulan Ramadhan. Artinya, beliau lebih banyak memberi, membantu, dan beramal shalih (berbuat kebaikan) selama Ramadhan.
"Shadaqah yang paling utama adalah shadaqah pada bulan Ramadhan." (HR. al-Tirmidzi dari Anas)
Di antara bentuk sedekah berupa materi selama Ramadhan adalah memberi makan atau menyediakan makanan dan minuman bagi orang yang berpuasa.
"Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun" (HR. Ahmad dan Nasai).
"Siapa yang memberi makan orang puasa di dalam bulan Ramadhan, maka diampuni dosanya, dibebaskan dari neraka, dan baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya." (HR Salman r.a.)
TADARUS
Tadarus adalah membaca, memahami, dan mengkaji Al-Quran. Khatam Quran selama Ramadhan menjadi amal penyempurna puasa Ramadhan sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw dan para sahabat.
I'TIKAF
I'tikaf adalah tinggal di masjid di 10 terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah Saw senantiasa beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama 10 hari. Pada tahun akan diwafatkannya, beliau beri'tikaf selama 20 hari (HR. Bukhari dan Muslim).
I'tikaf merupakan ibadah yang berkumpul padanya bermacam-macam ketaatan; berupa tilawah, shalat, dzikir, doa dan lainnya. Dianjurkan i'tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah untuk mendapatkan Lailatul Qadar.
UMROH
Pahala umrah pada bulan Ramadhan sama dengan pahala ibadah haji dan senilai dengan ibadah haji bersama Rasulullah Saw.
عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ حَجَّةٌ
"Umrah pada bulan Ramadhan menyerupai haji." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) dalam riwayat lain, "seperti haji bersamaku." Sebuah kabar gembira untuk mendapatkan pahala haji bersama Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
DZIKIR
Amalan lainnya yang menyempurnakan puasa Ramadhan adalah memperbanyak Dzikir, Doa dan Istighfar.
Amalan Penghapus Pahala Puasa
Selain amalan penyempurna ibadah puasa, ada juga amalan penghapus pahala ibadah puasa, sebagaimana sinyalemen hadits:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ
Artinya, ada amalan yang bisa membatalkan atau menghapuskan pahala ibadah puasa Ramadhan, yakni sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:
- Berbohong/berdusta.
- Berkata kotor seperti caci-maki
- Membuat kegaduhan atau keributan
- Bertengkar
- Menyakiti orang lain/berbuat zhalim atau aniaya
- Membicarakan/membuka aib orang lain tanpa hak.
Puasanya sendiri sah, tidak batal secara fiqih akibat perbuatan di atas, namun secara hakikat puasanya hanya formalitas belaka untuk memenuhi kewajiban sebagai Muslim, namun tidak ada pahalanya.
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dengan ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu)
Ada pendapat, hadits tersebut bahkan merupakan kiasan bahwa Allah tidak menerima ibadah puasa tersebut alias tidak memberinya pahala.
"Jika pada hari salah seorang kalian berpuasa, maka janganlah ia mengucapkan kata-kata kotor, membuat kegaduhan, dan juga tidak melakukan perbuatan orang-orang bodoh. Dan jika ada orang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, maka hendaklah ia mengatakan, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa'." (HR. Bukhari dan Muslim).
"Enam perkara yang bisa melebur amal kebaikan: sibuk mencari keburukan/aib orang lain, keras hati, terlalu cinta dunia, sedikit rasa malu, panjang lamunan /khayalan, dan kedhaliman yang tidak pernah berhenti.” (HR ad-Dailami dari Adi bin Hatim).
"Enam perkara yang bisa melebur amal kebaikan: sibuk mencari keburukan/aib orang lain, keras hati, terlalu cinta dunia, sedikit rasa malu, panjang lamunan /khayalan, dan kedhaliman yang tidak pernah berhenti.” (HR ad-Dailami dari Adi bin Hatim).
Demikian Amalan Penyempurna dan Penghapus Pahala Ibadah Puasa Ramadhan. Semoga kita mampu mengamalkannya. Amin Ya Robbal 'Alamin. Wallahu a'lam bish-showabi. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment