Orang Beriman Pantang Mengeluh di Depan Sesama Manusia, termasuk pantang berkeluh-kesah dan doa di Facebook!
ALLAH SWT menyukai mukmin yang kuat dan pantang mengeluh. Jikapun ia mengalami hal yang tidak diinginkannya, ia tetap sabar dan tawakal karena yakin Allah senantiasa memberikan hal terbaik bagi hamba-Nya.
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari mukmin yang lemah dan semuanya baik. Berusahalah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah, jika menimpamu sesuatu hal, jangan katakan seandainya aku lakukan ini dan itu, akan tetapi katakanlah: “Allah telah mentaqdirkannya dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan”, karena ucapan “seandainya” akan membuka (memberi peluang bagi) perbuatan setan”. (HR. Muslim).
Saat mengalami sesuatu yang tidak diinginkan, seorang mukmin dianjurkan berdoa: Qoddarallahu wa maa syaa-a fa'al.
"Allah telah mentaqdirkannya dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan".
Selain itu, seorang mukmin juga hanya berkeluh-kesah di hadapan Allah saja, mengadukan segala masalah hanya kepada Allah SWT, bukan di status Facebook, misalnya.
"Hendaklah di antara kalian mengadukan segala urusannya hanya kepada Allah saja, walaupun hanya tali sandal yang putus." (HR. Tirmidzi).
Kehadiran Facebook dan media sosial lainnya merupakan tantangan tersendiri bagi kaum Muslim atau orang beriman. Facebook bisa menghapus pahala karena riya' atau pamer amal kebaikan.
Baca Juga:
Media Sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan modern. Bermedia sosial sudah menjadi gaya hidup era internet. Namun, sebagai orang beriman, kita pantang mengeluh di media sosial. Keluhan hanya dikemukakan di hadapan Allah SWT. Wallahu a'lam bish-showabi. (http://www.risalahislam.com).*
ALLAH SWT menyukai mukmin yang kuat dan pantang mengeluh. Jikapun ia mengalami hal yang tidak diinginkannya, ia tetap sabar dan tawakal karena yakin Allah senantiasa memberikan hal terbaik bagi hamba-Nya.
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari mukmin yang lemah dan semuanya baik. Berusahalah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah, jika menimpamu sesuatu hal, jangan katakan seandainya aku lakukan ini dan itu, akan tetapi katakanlah: “Allah telah mentaqdirkannya dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan”, karena ucapan “seandainya” akan membuka (memberi peluang bagi) perbuatan setan”. (HR. Muslim).
Saat mengalami sesuatu yang tidak diinginkan, seorang mukmin dianjurkan berdoa: Qoddarallahu wa maa syaa-a fa'al.
قَدَّرَ اللهُ وَماَ شَاءَ فَعَلَ
"Allah telah mentaqdirkannya dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan".
Selain itu, seorang mukmin juga hanya berkeluh-kesah di hadapan Allah saja, mengadukan segala masalah hanya kepada Allah SWT, bukan di status Facebook, misalnya.
"Hendaklah di antara kalian mengadukan segala urusannya hanya kepada Allah saja, walaupun hanya tali sandal yang putus." (HR. Tirmidzi).
Kehadiran Facebook dan media sosial lainnya merupakan tantangan tersendiri bagi kaum Muslim atau orang beriman. Facebook bisa menghapus pahala karena riya' atau pamer amal kebaikan.
Baca Juga:
Media Sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan modern. Bermedia sosial sudah menjadi gaya hidup era internet. Namun, sebagai orang beriman, kita pantang mengeluh di media sosial. Keluhan hanya dikemukakan di hadapan Allah SWT. Wallahu a'lam bish-showabi. (http://www.risalahislam.com).*
Post a Comment