SENANTIASA ingat (dzikir) dan merasa bersama Allah SWT adalah sumber ketenangan bagi seorang Muslim.
Sebaliknya, merasa tidak bersama Allah, apalagi merasa dimurkai karena berbuat maksiat atau melanggar larangan-Nya, merupakan sumber ketidaktenangan atau kegelisahan hati.
Maka, jika ingin hidup tenang, jangan berbuat dosa, dan selalulah mengingat Allah dalam setiap keadaan, suka dan duka.
Kecemasan akan menjauhi orang yang selalu berdzikir karena merasakan Allah Swt selalu dekat dengan-Nya.
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. 13:28).
Tafsir Jalalain menyebutkan, yaitu orang-orang yang beriman dan yang merasa tenang, tenteram (hati mereka dengan mengingat Allah) mengingat janji-Nya. (Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram) yakni hati orang-orang yang beriman.
Ibnu Katsir menjelaskan : “Maksudnya, hati akan menjadi baik dan menjadi senang ketika menuju ke sisi Allah. Hati menjadi tenang ketika mengingat Allah, dan hati merasa puas ketika merasa bahwa Allah adalah Pelindung dan Penolongnya”.
Sebaliknya, jika hati kita berpaling dari Allah, mengabaikan perintah dan larangan-Nya, maka kehidupan akan gelisah, resah, dan susah.
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghidupkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Dia berkata, “Ya Rabbi, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta? Padahal aku dahulunya adalah seorang yang dapat melihat?.Allah berfirman ‘Demikianlah, telah dating kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu pula pada hari ini kamupun dilupakan’.” (QS. Thaha:124-126).
Semoga kita senantias dzikir kepada Allah, ingat perintah dan larangan-Nya, mematuhi Al-Quran dan hadits, sehingga hidup tenang di dunia dan bahagia di akhirat. Amin....! Wallahu a'lam bish-shawabi.*
Sebaliknya, merasa tidak bersama Allah, apalagi merasa dimurkai karena berbuat maksiat atau melanggar larangan-Nya, merupakan sumber ketidaktenangan atau kegelisahan hati.
Maka, jika ingin hidup tenang, jangan berbuat dosa, dan selalulah mengingat Allah dalam setiap keadaan, suka dan duka.
Kecemasan akan menjauhi orang yang selalu berdzikir karena merasakan Allah Swt selalu dekat dengan-Nya.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. 13:28).
Tafsir Jalalain menyebutkan, yaitu orang-orang yang beriman dan yang merasa tenang, tenteram (hati mereka dengan mengingat Allah) mengingat janji-Nya. (Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram) yakni hati orang-orang yang beriman.
Ibnu Katsir menjelaskan : “Maksudnya, hati akan menjadi baik dan menjadi senang ketika menuju ke sisi Allah. Hati menjadi tenang ketika mengingat Allah, dan hati merasa puas ketika merasa bahwa Allah adalah Pelindung dan Penolongnya”.
Dzikrullah (mengingat Allah) akan membawa ketenangan batin karena ingat kepada Allah berarti ingat akan ke-Mahakuasa-Nya. Masalah seberat dan sebesar apa pun, sangat kecil dalam pandangan Allah. Penyakit stress tidak mungkin menimpa orang yang suka dzikrullah.
Sebaliknya, jika hati kita berpaling dari Allah, mengabaikan perintah dan larangan-Nya, maka kehidupan akan gelisah, resah, dan susah.
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghidupkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Dia berkata, “Ya Rabbi, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta? Padahal aku dahulunya adalah seorang yang dapat melihat?.Allah berfirman ‘Demikianlah, telah dating kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu pula pada hari ini kamupun dilupakan’.” (QS. Thaha:124-126).
Semoga kita senantias dzikir kepada Allah, ingat perintah dan larangan-Nya, mematuhi Al-Quran dan hadits, sehingga hidup tenang di dunia dan bahagia di akhirat. Amin....! Wallahu a'lam bish-shawabi.*
Post a Comment