SOMBONG atau takabur secara bahasa artinya membanggakan diri.
Dalam Kamus Bahasa disebutkan, takabur adalah merasa diri mulia (merasa hebat, merasa pandai, dsb); dama dengan pengertian angkuh dan sombong.
Sombong artinya menghargai diri secara berlebihan; sama dengan congkak dan pongah.
Menurut istilah, takabur atau sombong adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain.
Dalam Islam, takabur adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)
Dosa Pertama & Sifat Iblis
Takabur adalah dosa pertama yang dilakukan iblis.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“ (QS. Al Baqarah:34)
Karenanya, Islam melarang umatnya bersikap sombong.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS An Nisa: 36)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Hadits tentang Kesombongan (Takabur)
Banyak sekali hadits Nabi Muhammad Saw tentang sombong, di antaranya terdapat dalam Shahihain (Kitab Bukhari Muslim) sebagai berikut:
1. Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa memanjangkan pakaiannya (sehingga menyeret di tanah) karena kesombongannya maka Allah tidak akan memandangnya kelak pada hari kiamat. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Keagungan adalah sarungKu dan kesombongan adalah pakaianKu. Barangsiapa merebutnya (dari Aku) maka Aku menyiksanya. (HR. Muslim)
4. Selagi orang berjalan dan merasa bangga dengan tutup kepala dan kedua baju rangkapnya maka tiba-tiba dia dibenamkan ke dalam tanah lalu dia bergelimang di dalam tanah sampai hari kiamat. (HR. Muslim)
Kitab-kitab hadits lain juga banyak memuat tentang larangan dan bahaya sikap sombong, di antaranya:
"Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri" (HR. Ath-Thabrani dan Anas)
"Barangsiapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya" (HR. Ahmad).
Semoga kita dijauhkan dari sikap sombong, takabur, menolak kebenaran, dan merendahkan orang lain. Amin...! (http://www.risalahislam.com).*
Dalam Kamus Bahasa disebutkan, takabur adalah merasa diri mulia (merasa hebat, merasa pandai, dsb); dama dengan pengertian angkuh dan sombong.
Sombong artinya menghargai diri secara berlebihan; sama dengan congkak dan pongah.
Menurut istilah, takabur atau sombong adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain.
Dalam Islam, takabur adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)
Dosa Pertama & Sifat Iblis
Takabur adalah dosa pertama yang dilakukan iblis.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“ (QS. Al Baqarah:34)
Karenanya, Islam melarang umatnya bersikap sombong.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS An Nisa: 36)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Hadits tentang Kesombongan (Takabur)
Banyak sekali hadits Nabi Muhammad Saw tentang sombong, di antaranya terdapat dalam Shahihain (Kitab Bukhari Muslim) sebagai berikut:
1. Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa memanjangkan pakaiannya (sehingga menyeret di tanah) karena kesombongannya maka Allah tidak akan memandangnya kelak pada hari kiamat. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Keagungan adalah sarungKu dan kesombongan adalah pakaianKu. Barangsiapa merebutnya (dari Aku) maka Aku menyiksanya. (HR. Muslim)
4. Selagi orang berjalan dan merasa bangga dengan tutup kepala dan kedua baju rangkapnya maka tiba-tiba dia dibenamkan ke dalam tanah lalu dia bergelimang di dalam tanah sampai hari kiamat. (HR. Muslim)
Kitab-kitab hadits lain juga banyak memuat tentang larangan dan bahaya sikap sombong, di antaranya:
"Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri" (HR. Ath-Thabrani dan Anas)
"Barangsiapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya" (HR. Ahmad).
Semoga kita dijauhkan dari sikap sombong, takabur, menolak kebenaran, dan merendahkan orang lain. Amin...! (http://www.risalahislam.com).*
Belajar menjadi manusia yang tawadhu' mmg butuh keikhlasan.
ReplyDeletePost a Comment