Sejumlah anak muda menjadi pembela dakwah dan perjuangan Rasulullah Saw dalam menegakkan Islam. Usia mereka belasan tahun hingga 20-an tahun.
SETELAH kita menyimak kisah heroik-Islami dua mujahid cilik dalam Perang Badar, Muadz bin Amr dan Muawwidz bin Afra’, yang berhasil membunuh Abu Jahal, kali ini kita akan menyimak betapa banyak anak muda dalam perjalanan dakwah dan jihad Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi Rasul tatkala berusia 40 tahun, usia matang yang bisa dikatakan tidak lagi muda. Namun, para pengikut generasi pertama beliau kebanyakan anak muda, usia belasan tahun, bahkan ada yang masih kecil.
Usia para pemuda Islam yang dibina pertama kali oleh Rasulullah saw di Daarul Arqaam pada tahap pembinaan, adalah sebagai berikut:
Usamah bin Zaid diangkat oleh Nabi Saw sebagai komandan pasukan kaum Muslimin menyerbu wilayah Syam (saat itu merupakan wilayah Rom) dalam usia 18 tahun. Di antara prajurit terdapat orang yang lebih tua, seperti Abu Bakar, Umar bin Khathab, dan lain-lainnya.
Sebelumnya, dalam Perang Khandaq, Usamah bin Zaid datang bersama kawan-kawannya sesama "remaja ABG". Usamah berdiri tegap di hadapan Rasulullah Saw supaya kelihatan lebih tinggi, agar diperkenankan turut berperang.
Rasulullah Saw yang kasihan melihat Usamah yang bertekad kuat ingin berperang memenuhinya. Ketika itu Usamah baru berusia 15 tahun!
Abdullah bin Umar saat berumur 13 tahun menyatakan ingin ikut Perang Badar. Ibnu Umar bersama al-Barra’ datang kepada Nabi Saw seraya meminta agar diterima sebagai prajurit. Saat itu Rasulullah Saw menolak kedua pemuda kecil itu.
Tahun berikutnya, pada Perang Uhud, keduanya datang lagi, tapi yang diterima hanya Al-Barra’. Pada perang Al-Ahzab (Khandaq) barulah Nabi Saw menerima Ibnu Umar sebagai anggota pasukan kaum Muslimin (Shahih Bukhari).
Di antara 10 sahabat Nabi Saw yang paling awal masuk Islam sekaligus dijamin masuk surga oleh Nabi Saw dalam satu hadits, mayoritas berusia muda saat pertama kali masuk Islam:
Semoga menjadi inspirasi bagi anak-anak muda zaman kini, juga inspirasi bagi generasi tua untuk lebih membina ghirah dan ruhul jihad kawula muda. Amin...! (http://www.risalahislam.com).*
SETELAH kita menyimak kisah heroik-Islami dua mujahid cilik dalam Perang Badar, Muadz bin Amr dan Muawwidz bin Afra’, yang berhasil membunuh Abu Jahal, kali ini kita akan menyimak betapa banyak anak muda dalam perjalanan dakwah dan jihad Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi Rasul tatkala berusia 40 tahun, usia matang yang bisa dikatakan tidak lagi muda. Namun, para pengikut generasi pertama beliau kebanyakan anak muda, usia belasan tahun, bahkan ada yang masih kecil.
Usia para pemuda Islam yang dibina pertama kali oleh Rasulullah saw di Daarul Arqaam pada tahap pembinaan, adalah sebagai berikut:
- Yang paling muda yaitu Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Al-Awwam (8 tahun)
- Thalhah bin Ubaidillah (11 tahun)
- Al-Arqaam bin Abil Arqaam (12 tahun)
- Abdullah bin Mazh’un (17 tahun)
- Ja’far bin Abi Thalib (18 tahun)
- Qudaamah bin Abi Mazh’un (19 tahun)
- Said bin Zaid dan Shuhaib Ar Rumi (dibawah 20 tahun)
- 'Aamir bin Fahirah (23 tahun)
- Mush’ab bin ‘Umair dan Al Miqdad bin al Aswad (24 tahun)
- Abdullah bin al Jahsy (25 tahun)
- Umar bin al Khathab (26 tahun)
- Abu Ubaidah Ibnuk Jarrah dan ‘Utbah bin Rabi’ah, ‘Amir bin Rabiah, Nu’aim bin Abdillah, ‘ Usman bin Mazh’un, Abu Salamah, Abdurrahman bin Auf di mana kesemuanya (sekitar 30 tahun)
- Ammar bin Yasir (30-40 tahun)
- Abu Bakar Ash Shiddiq (37 tahun).
- Hamzah bin Abdul Muththalib (42 tahun)
- 'Ubaidah bin Al Harith (50 tahun), yang paling tua.
Usamah bin Zaid diangkat oleh Nabi Saw sebagai komandan pasukan kaum Muslimin menyerbu wilayah Syam (saat itu merupakan wilayah Rom) dalam usia 18 tahun. Di antara prajurit terdapat orang yang lebih tua, seperti Abu Bakar, Umar bin Khathab, dan lain-lainnya.
Sebelumnya, dalam Perang Khandaq, Usamah bin Zaid datang bersama kawan-kawannya sesama "remaja ABG". Usamah berdiri tegap di hadapan Rasulullah Saw supaya kelihatan lebih tinggi, agar diperkenankan turut berperang.
Rasulullah Saw yang kasihan melihat Usamah yang bertekad kuat ingin berperang memenuhinya. Ketika itu Usamah baru berusia 15 tahun!
Abdullah bin Umar saat berumur 13 tahun menyatakan ingin ikut Perang Badar. Ibnu Umar bersama al-Barra’ datang kepada Nabi Saw seraya meminta agar diterima sebagai prajurit. Saat itu Rasulullah Saw menolak kedua pemuda kecil itu.
Tahun berikutnya, pada Perang Uhud, keduanya datang lagi, tapi yang diterima hanya Al-Barra’. Pada perang Al-Ahzab (Khandaq) barulah Nabi Saw menerima Ibnu Umar sebagai anggota pasukan kaum Muslimin (Shahih Bukhari).
Di antara 10 sahabat Nabi Saw yang paling awal masuk Islam sekaligus dijamin masuk surga oleh Nabi Saw dalam satu hadits, mayoritas berusia muda saat pertama kali masuk Islam:
- Abu Bakar ash Shiddiq 37 tahun
- Umar bin Khattab 27 tahun
- Utsman bin Affan 34 tahun
- Ali bin Abi Thalib 10 tahun
- Thalhah bin Ubaidillah 14 tahun
- Zubair bin Awwam 16 tahun
- Saad bin Abi Waqqash 17 tahun
- Said bin zaid 15 tahun
- Abu Ubaidah bin Jarrah 27 tahun
- Abdurahman bin Auf 30 tahun.
Semoga menjadi inspirasi bagi anak-anak muda zaman kini, juga inspirasi bagi generasi tua untuk lebih membina ghirah dan ruhul jihad kawula muda. Amin...! (http://www.risalahislam.com).*
Post a Comment