Kabar Awal Puasa Ramadhan 1436 H/2005 M - Tahun Ini Sama: Kamis 18 Juni 2015
AWAL Ramadhan atau hari pertama puasa seringkali berbeda. Untuk tahun ini, Kementerian Agama RI akan berupaya menyamakan awal Ramadhan dan 1 Syawal 1436 H dengan sejumlah ormas Islam.
"Kami kemarin diskusi muzakarah dengan PP Muhammadiyah. Alhamdulillah semua pimpinan PP Muhammadiyah hadir. Ada kesamaan tujuan cara pandang dan keinginan agar setidaknya kita bisa menyatukan kapan awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Senin (4/5), seperti dikutip ANTARA News.
Menag mengatakan, penyatuan Kalender Hijriah-Menteri Agama RI dan PP Muhamadiyah merupakan hal yang penting karena erat kaitannya dengan persoalan keumatan dan ibadah yang cukup krusial, yaitu terkat penetapan awal puasa, hari Idul Fitri dan Idul Adha.
"(Penyatuan) kalender hijriah ini dapat membuat umat Islam secara keseluruhan mempunyai pegangan yang sama dalam menjalankan ibadahnya, khususnya mengawali Ramadhan, menentukan 1 Syawal dan Idul Adha," katanya.
Menag berharap terjadi keberhasilan penyamaan kalender Hijriah di Indonesia. Dengan begitu, Indonesia dapat menjadi pelopor di dunia dalam menyatukan kalender yang merujuk pada penanggalan qomariyah atau berdasarkan peredaran bulan itu.
Dalam upaya penyatuan kalender Hijriah, Lukman mengatakan pihaknya telah menemui Muhammadiyah untuk mencapai titik temu dalam penetapan kalender. Hal yang sama juga akan dilakukan ke ormas Islam lain seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan 1 Ramadhan 1436 H jatuh pada Kamis 18 Juni 2015 berdasarkan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah 1436 Hijriyah.
Salah Satu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhyiddin Junaedi, menyatakan, lima tahun ke depan dari mulai 2015-2020, sebagian besar umat Islam, baik dari kalangan ormas Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, maupun organisasi kemasyarakatan Islam lainnya akan melaksanakan awal Ramadhan dan awal Syawal (Idul Fitri) serempak.
“Jadi Muhammadiyah dan NU serta Ormas Islam lainnya telah mengadakan pertemuan sebelumnya yang dipimpin Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang membahas penetapan awal Ramadhan dan awal Syawal,” tutur Muhyiddin, Minggu (3/5).
Dalam pertemuan tersebut, papar Muhyiddin, Ormas Islam baik yang menggunakan perhitungan hisab maupun rukyat, termasuk dari sudut ilmu astronomi telah disepakati, bahwa lima tahun ke depan sebagian besar akan melaksanakan awal Ramadhan dan awal Syawal serempak, tidak ada perbedaan lagi.
“Perbedaan yang akan terjadi hanya dalam penetapan 10 Dzulhijjah, atau Lebaran haji yang kemungkinan akan mengalami perbedaan dalam perayaannya,” papar Mahyiddin seperti dikutip poskotanews.com.*
AWAL Ramadhan atau hari pertama puasa seringkali berbeda. Untuk tahun ini, Kementerian Agama RI akan berupaya menyamakan awal Ramadhan dan 1 Syawal 1436 H dengan sejumlah ormas Islam.
"Kami kemarin diskusi muzakarah dengan PP Muhammadiyah. Alhamdulillah semua pimpinan PP Muhammadiyah hadir. Ada kesamaan tujuan cara pandang dan keinginan agar setidaknya kita bisa menyatukan kapan awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Senin (4/5), seperti dikutip ANTARA News.
Menag mengatakan, penyatuan Kalender Hijriah-Menteri Agama RI dan PP Muhamadiyah merupakan hal yang penting karena erat kaitannya dengan persoalan keumatan dan ibadah yang cukup krusial, yaitu terkat penetapan awal puasa, hari Idul Fitri dan Idul Adha.
"(Penyatuan) kalender hijriah ini dapat membuat umat Islam secara keseluruhan mempunyai pegangan yang sama dalam menjalankan ibadahnya, khususnya mengawali Ramadhan, menentukan 1 Syawal dan Idul Adha," katanya.
Menag berharap terjadi keberhasilan penyamaan kalender Hijriah di Indonesia. Dengan begitu, Indonesia dapat menjadi pelopor di dunia dalam menyatukan kalender yang merujuk pada penanggalan qomariyah atau berdasarkan peredaran bulan itu.
Dalam upaya penyatuan kalender Hijriah, Lukman mengatakan pihaknya telah menemui Muhammadiyah untuk mencapai titik temu dalam penetapan kalender. Hal yang sama juga akan dilakukan ke ormas Islam lain seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Awal Ramadhan Tahun Ini Sama
Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan 1 Ramadhan 1436 H jatuh pada Kamis 18 Juni 2015 berdasarkan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah 1436 Hijriyah.
Salah Satu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhyiddin Junaedi, menyatakan, lima tahun ke depan dari mulai 2015-2020, sebagian besar umat Islam, baik dari kalangan ormas Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, maupun organisasi kemasyarakatan Islam lainnya akan melaksanakan awal Ramadhan dan awal Syawal (Idul Fitri) serempak.
“Jadi Muhammadiyah dan NU serta Ormas Islam lainnya telah mengadakan pertemuan sebelumnya yang dipimpin Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang membahas penetapan awal Ramadhan dan awal Syawal,” tutur Muhyiddin, Minggu (3/5).
Dalam pertemuan tersebut, papar Muhyiddin, Ormas Islam baik yang menggunakan perhitungan hisab maupun rukyat, termasuk dari sudut ilmu astronomi telah disepakati, bahwa lima tahun ke depan sebagian besar akan melaksanakan awal Ramadhan dan awal Syawal serempak, tidak ada perbedaan lagi.
“Perbedaan yang akan terjadi hanya dalam penetapan 10 Dzulhijjah, atau Lebaran haji yang kemungkinan akan mengalami perbedaan dalam perayaannya,” papar Mahyiddin seperti dikutip poskotanews.com.*
GOOD NEWS!!!
Risalah Islam membuat halaman khusus panduan praktis ibadah Ramadhan: Risalah Ramadhan.
Post a Comment