"Ingatlah Allah ketika senang, maka Allah akan mengingat engkau ketika sulit.” (HR. Hakim).
KITA biasanya ingat Allah SWT (dzikir) saat mengalami kesulitan (susah), berdoa pada-Nya, bahkan meningkatkan ibadah! Namun, saat senang atau bahagia, kita kadang lupa kepada-Nya, sebagaimana disinyalir Allah SWT dalam Al-Quran:
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri. Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas..." (QS. Yunus [10] : 12).
Ayat di atas mengingatkan agar kita mengingat Allah dalam semua keadaan, baik dalam keadaan susah maupun (palagi) senang. Allah menyindir mereka yang hanya mau mendekat kepada-Nya saat susah, namun saat kesusahan sudah dijauhkan-Nya, mereka lupa bersyukur dan jauh kepada-Nya.
Jika saat senang kita mengingat Allah, maka Allah "otomatis" akan mengingat kita (menolong kita) saat dalam kesulitan. Itu jaminan Allah SWT yang takkan diingkari-Nya:
“Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (QS. Al Baqarah [2]:152).
Rasulullah Saw menegaskan:
"Ingatlah Allah di waktu engkau dalam keadaan senang, niscaya Dia (Allah) akan mengingatmu di waktu engkau mengalami kesusahan. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya hal-hal yang luput darimu tidaklah ditakdirkan untukmu, dan hal-hal yang mengenaimu tidaklah ditakdirkan untuk luput darimu. Sesungguhnya pertolongan itu datangnya beserta kesabaran, dan jalan keluar itu datangnya bersama dengan musibah; serta sesungguhnya kesulitan itu pasti dibarengi dengan kemudahan." (HR. Muttafaq ‘Alaih).
Jika kita dalam kesusahan, lalu berdoa atau rajin beribadah, namun merasa kok Allah gak nolong ya.... Maka... mari kira introspeksi, apakah ketika senang kita ingat kepada-Nya? Apakah ketika mendapatkan nikmat kita bersyukur, zakat, sedekah, menolong sesama, dan kian rajin ibadah?
Semoga kita mampu menghadirkan Allah SWT dalam hati kita, agar kita senantiasa ingat dan dekat dengan Allah SWT kapan dan di mana saja, dan dalam kondisi susah ataupun senang, agar Allah senantiasa menjadi pelindung dan memberikan pertolongan. Amin...! Wallahu a'lam bish-shawab. (www.risalahislam.com).*
KITA biasanya ingat Allah SWT (dzikir) saat mengalami kesulitan (susah), berdoa pada-Nya, bahkan meningkatkan ibadah! Namun, saat senang atau bahagia, kita kadang lupa kepada-Nya, sebagaimana disinyalir Allah SWT dalam Al-Quran:
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri. Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas..." (QS. Yunus [10] : 12).
Ayat di atas mengingatkan agar kita mengingat Allah dalam semua keadaan, baik dalam keadaan susah maupun (palagi) senang. Allah menyindir mereka yang hanya mau mendekat kepada-Nya saat susah, namun saat kesusahan sudah dijauhkan-Nya, mereka lupa bersyukur dan jauh kepada-Nya.
Jika saat senang kita mengingat Allah, maka Allah "otomatis" akan mengingat kita (menolong kita) saat dalam kesulitan. Itu jaminan Allah SWT yang takkan diingkari-Nya:
“Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (QS. Al Baqarah [2]:152).
Rasulullah Saw menegaskan:
"Ingatlah Allah ketika senang, maka Allah akan mengingat engkau ketika sulit.” (HR. Hakim).
"Ingatlah Allah di waktu engkau dalam keadaan senang, niscaya Dia (Allah) akan mengingatmu di waktu engkau mengalami kesusahan. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya hal-hal yang luput darimu tidaklah ditakdirkan untukmu, dan hal-hal yang mengenaimu tidaklah ditakdirkan untuk luput darimu. Sesungguhnya pertolongan itu datangnya beserta kesabaran, dan jalan keluar itu datangnya bersama dengan musibah; serta sesungguhnya kesulitan itu pasti dibarengi dengan kemudahan." (HR. Muttafaq ‘Alaih).
Jika kita dalam kesusahan, lalu berdoa atau rajin beribadah, namun merasa kok Allah gak nolong ya.... Maka... mari kira introspeksi, apakah ketika senang kita ingat kepada-Nya? Apakah ketika mendapatkan nikmat kita bersyukur, zakat, sedekah, menolong sesama, dan kian rajin ibadah?
Semoga kita mampu menghadirkan Allah SWT dalam hati kita, agar kita senantiasa ingat dan dekat dengan Allah SWT kapan dan di mana saja, dan dalam kondisi susah ataupun senang, agar Allah senantiasa menjadi pelindung dan memberikan pertolongan. Amin...! Wallahu a'lam bish-shawab. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment