Tumbuhan dan Hewan Bertasbih Memuji Allah SWT. Kita mengenal lafadz tasbih "Subhanallah wabihamdihi" (Mahasuci Allah dan dengan segala puji bagi-Nya).
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun" (QS. Al-Isra:44).
Dalam berbagai tafsir disebutkan, baik hewan yang bisa bicara maupun yang tidak bicara, tumbuhan, tanaman, benda hidup atau benda mati, sejatinya bertasbih menyucikan Allah SWT, yakni dengan mengucapkan, “Subhaanallahi wa bihamdih” atau dengan lisanulhal (keadaan yang menunjukkan bertasbih dan memuji-Nya).
"Kamu tidak mengerti tasbih mereka" karena tumbuhan dan hewan itu tidak menggunakan bahasa kita, bahasa mansia (Tafsir).
Dalam ayat lain, tentang kisah Nabi Daud a.s., juga disebutkan dalam Al-Quran:
“Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersamanya (Daud) di waktu petang dan pagi. Dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul (sehingga bertasbih bersamanya). Masing-masing burung itu amat taat kepada-Nya.” (QS. Shad:17-19)
Tasbih artinya menyucikan dan mengkuduskan Allah Swt dari segala kekurangan, cela, ketidakmampuan dan pendeknya segala sesuatu yang hanya dalam kapasitas makhluk-makhluk. Imam Shadiq tatkala ditanya tentang Subhanallah, beliau berkata: “Artinya mengungkapkan kesucian Allah Swt dari segala macam cela dan keburukan.”
Kisah Profesor William Brown
Tiga tahun lalu, dunia ilmiah dan kaum Muslim dihebohkan sebuah tulisan tentang ilmuwan yang masuk Islam setelah menemukan fakta bahwa tumbuh-tumbuhan memang bertasbih.
Dengan mengetikkan kata "Tumbuhan Bertasbih William Brown" di Google, kita bisa menemukan begitu banyak blog atau situs yang reposting kisah yang cenderung Hoax alias kabar bohong, informasi menipu, karena hingga kini belum dipastikan kebenarannya.
Konon, kisah Profesor William masuk Islam setelah menemukan tumbuhan yang bertasbih itu dimuat di majalah sains Prancis, Journal of Plant Molecular Biologies alias Plant Molecular Biology.
Terlepas dari benar-tidaknya kisah William Brown, sebagai Muslim, kita tetap yakin bahwa tumbuhan dan hewan bertasbih sebagaimana ditegaskan Al-Quran.
Namun, kisah William Brown juga menjadi pelajaran berharga agar kaum Muslim tidak mudah percaya pada informasi, apalagi jika sumber aslinya tidak bisa dilacak.
Sama seperti hebohnya kabar Jackie Chan masuk Islam, hanya karena ia mengenakan kopiah saat menerima gelar kehormatan di Malaysia baru-baru ini. Semoga kita makin cerdas memilih dan memilah informasi, selektif, dan tetap yakin informasi Al-Quran "laa roiba fiih" (tidak ada keraguan di dalamnya). Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun" (QS. Al-Isra:44).
Dalam berbagai tafsir disebutkan, baik hewan yang bisa bicara maupun yang tidak bicara, tumbuhan, tanaman, benda hidup atau benda mati, sejatinya bertasbih menyucikan Allah SWT, yakni dengan mengucapkan, “Subhaanallahi wa bihamdih” atau dengan lisanulhal (keadaan yang menunjukkan bertasbih dan memuji-Nya).
"Kamu tidak mengerti tasbih mereka" karena tumbuhan dan hewan itu tidak menggunakan bahasa kita, bahasa mansia (Tafsir).
Dalam ayat lain, tentang kisah Nabi Daud a.s., juga disebutkan dalam Al-Quran:
“Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersamanya (Daud) di waktu petang dan pagi. Dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul (sehingga bertasbih bersamanya). Masing-masing burung itu amat taat kepada-Nya.” (QS. Shad:17-19)
Tasbih artinya menyucikan dan mengkuduskan Allah Swt dari segala kekurangan, cela, ketidakmampuan dan pendeknya segala sesuatu yang hanya dalam kapasitas makhluk-makhluk. Imam Shadiq tatkala ditanya tentang Subhanallah, beliau berkata: “Artinya mengungkapkan kesucian Allah Swt dari segala macam cela dan keburukan.”
William Brown.* |
Tiga tahun lalu, dunia ilmiah dan kaum Muslim dihebohkan sebuah tulisan tentang ilmuwan yang masuk Islam setelah menemukan fakta bahwa tumbuh-tumbuhan memang bertasbih.
Dengan mengetikkan kata "Tumbuhan Bertasbih William Brown" di Google, kita bisa menemukan begitu banyak blog atau situs yang reposting kisah yang cenderung Hoax alias kabar bohong, informasi menipu, karena hingga kini belum dipastikan kebenarannya.
Konon, kisah Profesor William masuk Islam setelah menemukan tumbuhan yang bertasbih itu dimuat di majalah sains Prancis, Journal of Plant Molecular Biologies alias Plant Molecular Biology.
Terlepas dari benar-tidaknya kisah William Brown, sebagai Muslim, kita tetap yakin bahwa tumbuhan dan hewan bertasbih sebagaimana ditegaskan Al-Quran.
Namun, kisah William Brown juga menjadi pelajaran berharga agar kaum Muslim tidak mudah percaya pada informasi, apalagi jika sumber aslinya tidak bisa dilacak.
Sama seperti hebohnya kabar Jackie Chan masuk Islam, hanya karena ia mengenakan kopiah saat menerima gelar kehormatan di Malaysia baru-baru ini. Semoga kita makin cerdas memilih dan memilah informasi, selektif, dan tetap yakin informasi Al-Quran "laa roiba fiih" (tidak ada keraguan di dalamnya). Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment