TIAP kali terjadi musibah atau bencana, kepedulian kita diuji. Sikap seorang Muslim tentu akan langsung bereaksi dengan berusaha menolong atau membantu, berupa bantuan dana, tenaga, doa, atau bantuan apa pun yang bisa dilakukan.
Dengan demikian, selain bermakna peringatan (nadzira), sebuah bencana juga menjadi ladang amal kebaikan, yaitu kebaikan berupa membantu dan peduli sesama.
Secara umum, seorang Muslim sejati akan suka menolong orang lain yang mendapatkan kesulitan. Apalagi membantu sesama merupakan prasyarat datangnya pertolongan Allah SWT.
"Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat” (HR Muslim).
Dengan hadits shahih tersebut, Rasulullah Saw menunjukkan keutamaan seseorang yang suka membantu meringankan beban saudaranya sesama muslim, baik dengan bantuan harta, tenaga maupun pikiran atau nasihat kebaikan.
Menurut Imam an-Nawawi, dalam hadits ini terdapat keutamaan menunaikan/membantu kebutuhan dan memberi manfaat kepada sesama muslim sesuai kemampuan, (baik itu) dengan ilmu, harta, pertolongan, pertimbangan tentang suatu kebaikan, nasehat dan lain-lain” (Syarah Shahih Muslim).
Rasulullah Saw juga menegaskan, “Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah r.a.). (www.risalahislam.com).*
Dengan demikian, selain bermakna peringatan (nadzira), sebuah bencana juga menjadi ladang amal kebaikan, yaitu kebaikan berupa membantu dan peduli sesama.
Secara umum, seorang Muslim sejati akan suka menolong orang lain yang mendapatkan kesulitan. Apalagi membantu sesama merupakan prasyarat datangnya pertolongan Allah SWT.
"Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat” (HR Muslim).
Dengan hadits shahih tersebut, Rasulullah Saw menunjukkan keutamaan seseorang yang suka membantu meringankan beban saudaranya sesama muslim, baik dengan bantuan harta, tenaga maupun pikiran atau nasihat kebaikan.
Menurut Imam an-Nawawi, dalam hadits ini terdapat keutamaan menunaikan/membantu kebutuhan dan memberi manfaat kepada sesama muslim sesuai kemampuan, (baik itu) dengan ilmu, harta, pertolongan, pertimbangan tentang suatu kebaikan, nasehat dan lain-lain” (Syarah Shahih Muslim).
Rasulullah Saw juga menegaskan, “Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah r.a.). (www.risalahislam.com).*
Post a Comment