Dari Menambah Harta Hingga Sembuhkan Penyakit
ALLAH SWT menyebut sedekah (shidqah, shodaqoh) sebagai “pinjaman yang baik” (qardhul hasan). Orang bersedekah hakikatnya "meminjamkan harta" kepada Allah dan Dia Yang Mahakaya pasti akan mengembalikan pinjaman dengan pengembalian yang berlipat ganda.
Para mufasir menerjemahkan “pinjaman yang baik” itu dengan makna “menafkahkan harta di jalan Allah”, yakni menyumbangkan harta untuk meringankan beban orang lain, seperti kaum dhuafa, atau mendanai syiar dakwah dan jihad di jalan Allah.
Sejumlah ayat Quran dan hadits di bawha menunjukkan keutamaan sedekah, mulai bertambahnya harta kekayaan, hingga keajaiban sedekah yang mampu menyembuhkan penyakit --atas izin Allah.
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan meperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan kelipatan yang banyak, dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”. (QS. Al-Baqarah: 245)
“Dan apakah (kerugian) yang akan menimpa mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta mereka mendermakan (sedekah) sebagian dari harta yang telah dikurniakan Allah kepada mereka?” (QS. An-Nisa:39).
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah atau berbuat kebaikan atau mendamaikan di antara manusia dan sesiapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keridaan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar” (QS. An-Nisa:114).
“Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada jual beli padanya dan tidak ada kawan teman (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula pertolongan syafaat dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim” (QS. Al-Baqarah:254).
“Harta itu tidak akan kurang dengan disedekahkan.” (HR. Imam Muslim).
Dari Ali bin Abi Thalib r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Segeralah bersedekah, sesungguhnya musibah tidak dapat melintasi (mendahului) sedekah.” (Razin, Misykât). Ali berkata: ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.''
“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.” (Muttafaq ‘Alaih dari Abu Hurairah).
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw mengisahkan, karena menerima harta sedekah, seorang pencuri dan pezina bertobat. Orang kaya pelit yang tidak sengaja menerima sedekah, mendapatkan hidayah dan berubah menjadi dermawan (gemar bersedekah). (Kanzul-‘Ummâl).
“Rasulullah Saw pernah bercerita tentang berkah sedekah yang mendatangkan air hujan bagi kesuburan kebun petani” (HR Muslim).
“Seorang wanita pezina diampuni dosanya karena memberi minum seekor anjing yang sedang kehausan.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR Tirmidzi).
Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga. “Jika berasal dari golongan yang gemar bersedekah, maka akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR Bukhari).
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR Thabrani).
“Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan murka Allah dan dapat menolak cara mati yang buruk (su-ul khatimah)” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Baihaqi).
“Sedekah itu menghapuskan keburukan (kesalahan/dosa) sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi).
“Sedekah bisa menutup 70 pintu dari pintu-pintu kejelekan” (HR. Thabrani).
Salah satu golongan yang memperoleh naungan Allah Swt di Hari Kiamat adalah “Orang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari).
“Sedekah adalah bukti (keimanan)” (HR. Muslim). Imam An-Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Dinamakan sedekah (shodaqoh) karena ia merupakan bukti Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”
”Takutlah kamu akan api neraka walaupun dengan (bersedekah) separuh buah kurma.” (HR. Bukhari).
“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi).
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari).
“Orang yang pemurah (gemar sedekah) itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat kepada neraka (siksaan Allah). “ (H.R. Tirmidzi dan Baihaqi).
Rasul Saw bersabda: “Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bersedekah”. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani. (Shahih al-Jami’).
“Peliharalah harta bendamu dengan cara mengeluarkan zakat. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah. Dan hadapilah cobaan yang datang bertubi-tubi dengan do’a dan merendahkan diri kepada Allah.” (HR. Abu Daud).
“Sesungguhnya sedekah seorang Muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri darinya.”(HR. Thabrani).
ALLAH SWT menyebut sedekah (shidqah, shodaqoh) sebagai “pinjaman yang baik” (qardhul hasan). Orang bersedekah hakikatnya "meminjamkan harta" kepada Allah dan Dia Yang Mahakaya pasti akan mengembalikan pinjaman dengan pengembalian yang berlipat ganda.
Para mufasir menerjemahkan “pinjaman yang baik” itu dengan makna “menafkahkan harta di jalan Allah”, yakni menyumbangkan harta untuk meringankan beban orang lain, seperti kaum dhuafa, atau mendanai syiar dakwah dan jihad di jalan Allah.
Sejumlah ayat Quran dan hadits di bawha menunjukkan keutamaan sedekah, mulai bertambahnya harta kekayaan, hingga keajaiban sedekah yang mampu menyembuhkan penyakit --atas izin Allah.
Ayat-Ayat Sedekah
”Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya oleh Allah) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” QS.Al-Hadid:18).“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan meperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan kelipatan yang banyak, dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”. (QS. Al-Baqarah: 245)
“Dan apakah (kerugian) yang akan menimpa mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta mereka mendermakan (sedekah) sebagian dari harta yang telah dikurniakan Allah kepada mereka?” (QS. An-Nisa:39).
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah atau berbuat kebaikan atau mendamaikan di antara manusia dan sesiapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keridaan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar” (QS. An-Nisa:114).
“Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada jual beli padanya dan tidak ada kawan teman (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula pertolongan syafaat dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim” (QS. Al-Baqarah:254).
Hadits-Hadits Sedekah
"Sesungguhnya sedekah seseorang walau hanya sesuap, akan dikembangbiakkan oleh-Nya seperti gunung, maka bersedekahlah." (HR. Bukhari dan Muslim).“Harta itu tidak akan kurang dengan disedekahkan.” (HR. Imam Muslim).
Dari Ali bin Abi Thalib r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Segeralah bersedekah, sesungguhnya musibah tidak dapat melintasi (mendahului) sedekah.” (Razin, Misykât). Ali berkata: ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.''
“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.” (Muttafaq ‘Alaih dari Abu Hurairah).
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw mengisahkan, karena menerima harta sedekah, seorang pencuri dan pezina bertobat. Orang kaya pelit yang tidak sengaja menerima sedekah, mendapatkan hidayah dan berubah menjadi dermawan (gemar bersedekah). (Kanzul-‘Ummâl).
“Rasulullah Saw pernah bercerita tentang berkah sedekah yang mendatangkan air hujan bagi kesuburan kebun petani” (HR Muslim).
“Seorang wanita pezina diampuni dosanya karena memberi minum seekor anjing yang sedang kehausan.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR Tirmidzi).
Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga. “Jika berasal dari golongan yang gemar bersedekah, maka akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR Bukhari).
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR Thabrani).
“Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan murka Allah dan dapat menolak cara mati yang buruk (su-ul khatimah)” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Baihaqi).
“Sedekah itu menghapuskan keburukan (kesalahan/dosa) sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi).
“Sedekah bisa menutup 70 pintu dari pintu-pintu kejelekan” (HR. Thabrani).
Salah satu golongan yang memperoleh naungan Allah Swt di Hari Kiamat adalah “Orang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari).
“Sedekah adalah bukti (keimanan)” (HR. Muslim). Imam An-Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Dinamakan sedekah (shodaqoh) karena ia merupakan bukti Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”
”Takutlah kamu akan api neraka walaupun dengan (bersedekah) separuh buah kurma.” (HR. Bukhari).
“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi).
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari).
“Orang yang pemurah (gemar sedekah) itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat kepada neraka (siksaan Allah). “ (H.R. Tirmidzi dan Baihaqi).
Rasul Saw bersabda: “Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bersedekah”. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani. (Shahih al-Jami’).
“Peliharalah harta bendamu dengan cara mengeluarkan zakat. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah. Dan hadapilah cobaan yang datang bertubi-tubi dengan do’a dan merendahkan diri kepada Allah.” (HR. Abu Daud).
“Sesungguhnya sedekah seorang Muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri darinya.”(HR. Thabrani).
15 Pahala dan Keutamaan Sedekah
Dari paparan ayat dan hadits di atas, maka dapat disimpulkan 15 Pahala sedekah sebagai berikut:- Bukti keimanan.
- Wujud ketakwaan.
- Pahala berlipat ganda.
- Harta jadi berkah dan bertambah.
- Bisnis jadi sukses dan berkah.
- Lapang dada, hati jadi tenang (bahagia).
- Kesulitan dapat diatasi.
- Memadamkan murka Allah SWT.
- Menghindarkan cara mati yang buruk.
- Menghapuskan dosa/kesalahan selain dosa besar.
- Mendapatkan perlindungan Allah di Akhirat.
- Dipersilakan masuk surga dari pintu khusus.
- Pembebas siksa kubur dan siksa neraka.
- Jual-beli jadi berkah (untung dunia-akhirat).
- Dekat dengan Allah, surga, dan sesama manusia.
Semoga kita diberi kekuatan dan jalan agar gemar bersedekah. Amin Ya Rabbal 'Alamin. Wallahu a’lam bish shawab. (Dihimpun dari berbagai sumber, www.risalahislam.com).*
Post a Comment