Dan terjadi lagi....kisah lama yang terulang kembali.... Terpaksa kita kutip lirik awal lagu Noah, "Separuh Aku". Karena terjadi lagi perbedaan awal puasa Ramadhan tahun 2014. Ini kisah lama yang terulang kembali. Mengapa sih sering terjadi perbedaan soal awal Puasa Ramadhan?
Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan 2014 jatuh pada hari Sabtu 28 Juni. NU --dan pemerintah biasanya "ngikut" NU-- kemungkinan besar menetapkan awal Ramadhan 2014 jatuh pada hari Minggu 29 Juni. Beda sehari. Lebarannya sih sama alias bareng. (Antara).
Masalahnya, kenapa sih sering banget beda? NU dan Muhammadiyah, dua ormas Islam terbesar di Indonesia, sering sekali beda keputusan, padahal 'kan sama-sama Islam, sama-sama Muslim? Bukankah ini menjadi "pencitraan buruk" bagi Islam di Indonesia? Bukankah perbedaan itu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang gak suka Islam?
Kita yakin, umat Islam mengharapkan kedua ormas itu kompak! Mengalah gitu salah satunya... Gak bisa ya? Oh.. ini rupanya penyebabnya: perbedaan cara pandang!
Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan 2014 jatuh pada hari Sabtu 28 Juni. NU --dan pemerintah biasanya "ngikut" NU-- kemungkinan besar menetapkan awal Ramadhan 2014 jatuh pada hari Minggu 29 Juni. Beda sehari. Lebarannya sih sama alias bareng. (Antara).
Masalahnya, kenapa sih sering banget beda? NU dan Muhammadiyah, dua ormas Islam terbesar di Indonesia, sering sekali beda keputusan, padahal 'kan sama-sama Islam, sama-sama Muslim? Bukankah ini menjadi "pencitraan buruk" bagi Islam di Indonesia? Bukankah perbedaan itu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang gak suka Islam?
Kita yakin, umat Islam mengharapkan kedua ormas itu kompak! Mengalah gitu salah satunya... Gak bisa ya? Oh.. ini rupanya penyebabnya: perbedaan cara pandang!
Melalui "riset online", kita bisa mendapatkan pokok pangkal mengapa awal puasa Ramadhan beda lagi itu adalah yang bernama HISAB dan RUKYAT. Kedua makhluk inilah pokok masalahnya :)
Seandainya NU dan Muhammadiyah kompak, menepakati salah satu metode, maka hasilnya akan sama. Bagus buat umat Islam, bagus pula bagi kebaikan nama baik Islam.
Seandainya NU dan Muhammadiyah kompak, menepakati salah satu metode, maka hasilnya akan sama. Bagus buat umat Islam, bagus pula bagi kebaikan nama baik Islam.
Yang bikin pusing lagi, kata para ahli, metode hisab dan rukya pun banyak macamnya! Dalam sesama aliran hisab misalnya, ada begitu banyak aliran dan metode yang hasilnya bisa dipastikan akan saling bertentangan. Padahal, sama-sama berada dalam aliran hisab! (Rumah Fiqih).
Walah.... bagaimana dong...?
Walah.... bagaimana dong...?
Jikapun kewenangan penetapan awal Ramadhan diberikan kepada pemerintah saja, misalnya, tetap... perbedaan itu akan ada. Ini 'kan soal keyakinan, soal hati, soal hablum minallah yang tidak bisa diatur-atur, kecuali oleh hati nurani dan keyakinan!
Jadi, penentuan awal Ramadhan tidak akan pernah ada jalan keluarnya, takkan pernah kompak, selama tidak ada satu pihak yang diakui bersama dan ditaati bersama-sama oleh seluruh ormas dan umat Islam!
Jadi, Anda sendiri ikut yang mana awal Ramadhan 2014 yang mana nih.... Sabtu 28 Juni atau Minggu 29 Juni? Atau... sebaiknya ikut yang mana? Jangan takut dikira warga Muhammadiyah kalo puasa 28 Juni. Demikian pula, jangan khawatir disebut Nahdhiyin kalo puasanya 29 Juni. Sing penting mah ikuti yang meyakinkan hati kita.
Jadi, Anda sendiri ikut yang mana awal Ramadhan 2014 yang mana nih.... Sabtu 28 Juni atau Minggu 29 Juni? Atau... sebaiknya ikut yang mana? Jangan takut dikira warga Muhammadiyah kalo puasa 28 Juni. Demikian pula, jangan khawatir disebut Nahdhiyin kalo puasanya 29 Juni. Sing penting mah ikuti yang meyakinkan hati kita.
Ini pegangan kita: "Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu" (Hadits Riwayat Turmuzi dan dia berkata, haditsnya hasan shahih). Walllahu a'lam. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment