Seperti diberitakan Kompas (6/2/2014), Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, menyediakan hadiah berupa berangkat haji, umrah, dan mobil Toyota Innova milik pribadinya bagi warganya jika rajin shalat dzuhur berjamaah di Masjid At-Taqwa, setiap hari Rabu.
"Saya memberikan motivasi agar masjid ramai tidak sepi, jadi masyarakat Kota Bengkulu yang rajin shalat dzuhur berjemaah akan mendapatkan umrah dan haji gratis serta hadiah bonus satu unit mobil jenis Toyota Innova milik pribadi saya," kata Helmi kepada Kompas, Kamis (6/2/2014).
Syarat untuk mendapatkan hadiah itu adalah harus melaksanakan salat dzuhur berturut-turut selama 40 kali, sedangkan untuk mendapatkan hadiah menunaikan ibadah haji gratis, masyarakat harus melaksanakan shalat dzuhur berjamaah secara berturut-turut selama 52 kali. Semuanya dilakukan setiap hari Rabu di Masjid Agung At-Taqwa.
Hadiah mobil pribadi miliknya itu akan diberikan berdasarkan penilaian warga mana yang paling konsisten mendirikan shalat dzuhur secara berjemaah lebih dari 52 kali. Pemenangnya akan ditentukan sebanyak 100 orang berangkat haji dan umrah, dan akan disiapkan dana sebesar Rp 2,3 miliar dari APBD Kota Bengkulu.
Dari 100 orang tersebut akan diseleksi siapa yang paling konsisten shalat berjemaah akan mendapatkan bonus hadiah mobil pribadi miliknya itu.
"Saat ini tim penilai tengah bekerja, yang langsung ditangani oleh Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu. Kegiatan ini akan dilakukan setiap tahun," tambah dia.
Program ini, lanjut dia, merupakan motivasi bagi warga Kota Bengkulu untuk meramaikan masjid. Kegiatan ini merupakan satu dari delapan tekad yang kerap didengungkan oleh Kota Bengkulu, yakni "Bengkuluku Religius".
Kita khawatir, keikhlasan muslim Bengkulu runtuh dengan adanya "lomba shalat berjamaah" ini. Bisa jadi, ada saling "sindir" di antara jamaah yang shalat: "Mau dapat mobil ya? Mau haji ya? Mau umroh ya?"
Kita harapkan ada fatwa MUI soal Shalat Berjamaah Berhadiah Mobil, Haji, dan Umroh di Kota Bengkulu ini, berisi perintah penghentian karena melenceng dari hakikat shalat dalam Islam. Umat Islam Bengkulu juga mestinya menolak lomba ini. Kenapa diam, MUI Bengkulu? Wallahu a'lam. (www.risalahislam.com).*
NIatnya benar, tapi caranya salah.. bukankah dalam do'a iftitah kita bahwa "....Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah aku diperintah dan aku termasuk golongan orang-orang muslim.”...klw mau meramaikan masjid, ajarkan dengan suri tauladan, apalagi suri tauladan itu dari seorang pemimpin.... wallahu'a'lam....
ReplyDeletelam kenal :D
ReplyDeleteItu mau sholat karena hadiah bukan karena allah
ReplyDeleteItu mau ke masjid karena hadiah bukan karena allah swt
ReplyDeletePost a Comment