Setelah membahas etika menguap dalam Islam, kali ini kita bahas etika bersin dalam Islam.
Bersin adalah keluar udara dengan tiba-tiba dari hidung dan mulut karena tidak tertahan, seperti waktu terserang pilek dan tercium bau yang menusuk hidung (KBBI).
Bersin termasuk nikmat kesehatan karena dengan bersin berarti mengeluarkan bibit penyakit.
Karenanya, saat bersih, seorang Muslim diharuskan mengucapkan syukur kepada Allah SWT.
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, bersin terjadi karena badan yang kering dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
“Ababila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, “alhamdulillah” sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu). Jika saudaranya berkata ‘yarhamukallah’ maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa yushlih baalakum (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Bila salah seorang dari kalian bersin lalu memuji Allah maka tasymitlah dia. Tapi bila dia tidak memuji Allah, maka jangan kamu tasymit dia.” (HR. Muslim).
Selain mengucapkan hamdalah setelah bersin, saat bersin juga harus menutup wajah, sebagaimana dilakukan Rasulullah Saw.
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Abu Daud dan Tirmizi).
Menurut literatur kesehatan, bersin adalah keluarnya udara dengan keras, kuat, disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan mulut. Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah hal seperti debu, haba' (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang terkadang masuk ke dalam organ pernafasan.
Oleh karena itu, bersin adalah nikmat kesehatan karena sangat bermanfaat bagi tubuh.
Demikian Manfaat dan Etika Bersin Menurut Islam: Hamdalah & Tasymit. Wallahu a'lam. (www.risalahislam.com).*
Bersin adalah keluar udara dengan tiba-tiba dari hidung dan mulut karena tidak tertahan, seperti waktu terserang pilek dan tercium bau yang menusuk hidung (KBBI).
Bersin itu Nikmat
Bersin menurut Islam adalah sebuah kenikmatan.Bersin termasuk nikmat kesehatan karena dengan bersin berarti mengeluarkan bibit penyakit.
Karenanya, saat bersih, seorang Muslim diharuskan mengucapkan syukur kepada Allah SWT.
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, bersin terjadi karena badan yang kering dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang.
Bacaan Doa Saat Bersin: Hamdalah & Tasymit
Rasulullah Saw dalam hadits lain tentang bersin menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut.Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
“Ababila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, “alhamdulillah” sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu). Jika saudaranya berkata ‘yarhamukallah’ maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa yushlih baalakum (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Bila salah seorang dari kalian bersin lalu memuji Allah maka tasymitlah dia. Tapi bila dia tidak memuji Allah, maka jangan kamu tasymit dia.” (HR. Muslim).
Tasymit adalah mengucapkan ‘yarhamukallah’ yang artinya "semoga Allah memberi rahmat kepadamu".
Selain mengucapkan hamdalah setelah bersin, saat bersin juga harus menutup wajah, sebagaimana dilakukan Rasulullah Saw.
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Abu Daud dan Tirmizi).
Menurut literatur kesehatan, bersin adalah keluarnya udara dengan keras, kuat, disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan mulut. Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah hal seperti debu, haba' (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang terkadang masuk ke dalam organ pernafasan.
Oleh karena itu, bersin adalah nikmat kesehatan karena sangat bermanfaat bagi tubuh.
Demikian Manfaat dan Etika Bersin Menurut Islam: Hamdalah & Tasymit. Wallahu a'lam. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment