FENOMENA #HajjSelfie atau Foto Selfie Jamaah Haji menguatkan kekhawatiran Media Sosial (Facebook/Twitter) menjadi ajang pamer amal ibadah/kebaikan sehingga bisa mengurangi bahkan menghapuskan pahala. Lain soal jika foto tersebut untuk koleksi pribadi, tidak dipamerkan di media sosial.
Sebelumnya admin sudah posting tentang Berdoa di Facebook dan Facebook Bisa Hapus Pahala Kebaikan.
Kali ini mari kita sama-sama mengingatkan agar "tidak semua hal" diposting di media sosial seperti Facebook dan Twitter, apalagi jika aktivitas kita berupa ibadah atau amal kebaikan. Pasalnya, hal itu berpotensi menimbulkan rasa ingin pamer, dipuji orang, alias riya'.
Padahal, Rasulullah Saw sudah mengingatkan dalam sabdanya. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku takuti pada kalian adalah syirik kecil.” Sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab, “Riya' (pamer/ingin dipuji orang lain). Allah berkata di Hari Kiamat ketika membalas amal-amal hamba-Nya, ‘Pergilah pada yang kamu berbuat riya' di dunia dan perhatikanlah, apakah kamu mendapatkan balasannya?'” (HR Ahmad).
Jangan sampai "jempol" (like/suka) dan komentar teman menjadi "berhala baru" di dunia maya. Kita harus lebih banyak menahan diri untuk tidak berdoa, bermuhasabah, munajat, dan curhat di Facebook/Twitter.
Serulah Allah SWT dalam shalat dan dzikir saja, bukan di media sosial. Cukup Allah SWT dan kita saja yang tahu amal kebaikan yang kita lakukan, jangan dipamerkan kepada publik atau teman-teman di media sosial.
Cukup Allah dan kita saja yang tahu, misalnya bahwa kita puasa, shalat, haji, baca Quran, sedekah, dan sebagainya. Salah satu syarat diterima amal adalah Ikhlas, selain Sunnah dan Ilmu.
Media sosial hendaknya difungsikan sebatas silaturahmi, saling berbagi informasi terkini, terpenting, dan inspirasi, bukan ajang pamer amal, pamer kebaikan, doa, munajat, dan "muhasabah". Semoga demikian. Wasalam. (www.risalahislam.com).*
Post a Comment